Dilaporkan polisi, Damkar Jakarta Barat tak gentar
A
A
A
Sindonews.com - Pramudi bus Transjakarta yang diduga dipukul oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, sudah melaporkan kasus itu ke polisi.
Kanit Reskrim Polsek Caengkareng AKP Khoiri membenarkan adanya laporan pemukulan petugas Damkar terhadap petugas bus Transjakarta itu. Tapi, pihaknya akan melalukan mediasi terlebih dahulu terhadap keduabelah pihak.
"Korba atas nama Yudiharto (29) melaporkan kejadian tersebut sekira pukul 23.00 WIB. Kami akan melakukan mediasi terlebih dahulu, jika memang harus diproses ya kami akan proses," katanya saat dikonformasi wartawan terkait laporan itu di Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat Jon Vendri membantah, anak buahnya telah melakukan pemukulan terhadap dua orang petugas bus Transjakarta di jalur busway Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Kendati demikian, dirinyamengakui, jika di jalur tersebut memang ada insiden yang melibatkan anak buahnya itu. "Tidak ada pemukulan, hanya salah paham saja," katanya.
Jon menegaskan, saat insiden tersebut berlangsung, pihaknya memang sedang mengejar peristiwa kebakaran yang terjadi saat bersamaan di wilayah Cengkareng dan di Kembangan.
Lantaran jalur formal sangat padat, kata Jon, pihaknya terpaksa masuk ke dalam jalur khusus busway dan melawan arus.
"Kami memang diberikan kewenangan oleh pemerintah untuk masuk ke jalur yang berlawanan dan itu jelas sudah diatur dalam Undang-undang nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)," kilahnya lagi.
Insiden yang terjadi antara petugas Transjakarta dan petugas Damkar, Jon menegaskan, tidak ada sama sekali insiden fisik. Bahkan, pihaknya mengaku mengalah dan memberikan jalan kepada bus Transjakarta.
"Saat proses pergantian jalan antara bus trans dan armada kami memang memakan waktu yang lama mengingat hanya satu jalur busway," jelasnya.
Mengenai kesiapannya jika dipanggil oleh pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut, Jon menegaskan pihaknya sangat siap. Namun, pihaknya saat ini masih mencari pembuktian benar atau tidaknya telah terjadi pemukulan.
"Kami ingin minta keterangan terlebih dahulu dari petugas piket kami dan petugas piket trans jakarta. Intinya kami upayakan perdamaian. Namun jika kami salah kami siap di proses, karena itu bagian dari bentuk tanggung jawab kami," jelasnya.
Kanit Reskrim Polsek Caengkareng AKP Khoiri membenarkan adanya laporan pemukulan petugas Damkar terhadap petugas bus Transjakarta itu. Tapi, pihaknya akan melalukan mediasi terlebih dahulu terhadap keduabelah pihak.
"Korba atas nama Yudiharto (29) melaporkan kejadian tersebut sekira pukul 23.00 WIB. Kami akan melakukan mediasi terlebih dahulu, jika memang harus diproses ya kami akan proses," katanya saat dikonformasi wartawan terkait laporan itu di Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat Jon Vendri membantah, anak buahnya telah melakukan pemukulan terhadap dua orang petugas bus Transjakarta di jalur busway Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Kendati demikian, dirinyamengakui, jika di jalur tersebut memang ada insiden yang melibatkan anak buahnya itu. "Tidak ada pemukulan, hanya salah paham saja," katanya.
Jon menegaskan, saat insiden tersebut berlangsung, pihaknya memang sedang mengejar peristiwa kebakaran yang terjadi saat bersamaan di wilayah Cengkareng dan di Kembangan.
Lantaran jalur formal sangat padat, kata Jon, pihaknya terpaksa masuk ke dalam jalur khusus busway dan melawan arus.
"Kami memang diberikan kewenangan oleh pemerintah untuk masuk ke jalur yang berlawanan dan itu jelas sudah diatur dalam Undang-undang nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)," kilahnya lagi.
Insiden yang terjadi antara petugas Transjakarta dan petugas Damkar, Jon menegaskan, tidak ada sama sekali insiden fisik. Bahkan, pihaknya mengaku mengalah dan memberikan jalan kepada bus Transjakarta.
"Saat proses pergantian jalan antara bus trans dan armada kami memang memakan waktu yang lama mengingat hanya satu jalur busway," jelasnya.
Mengenai kesiapannya jika dipanggil oleh pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut, Jon menegaskan pihaknya sangat siap. Namun, pihaknya saat ini masih mencari pembuktian benar atau tidaknya telah terjadi pemukulan.
"Kami ingin minta keterangan terlebih dahulu dari petugas piket kami dan petugas piket trans jakarta. Intinya kami upayakan perdamaian. Namun jika kami salah kami siap di proses, karena itu bagian dari bentuk tanggung jawab kami," jelasnya.
(mhd)