Polisi didesak serius tangani kasus peluru nyasar
A
A
A
Sindonews.com - Pihak Kepolisian didesak untuk bersikap tegas dan lebih serius dalam menangani kasus peluru nyasar yang dialami oleh warga Jakarta Timur bernama Abdul Rohman di depan Tamini Square, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Desakan itu disampaikan oleh rekan Rohman yang tergabung dalam Solidaritas Korban Peluru Nyasar (SPKN) karena mereka merasa kepolisian tidak serius untuk mengusut dugaan peluru nyasar yang diduga berasal dari petugas kepolisian.
"Kasus seperti ini sebelumnya sudah banyak memakan korban. Namun, tidak sedikit kemudian kasus ini menguap dan tidak ada penanganan dari petugas kepolisian," kata jubir SPKN Asbit Panatagara, saat menggelar aksi di depan Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (12/7/2013).
Mereka pun menaruh harapan besar, agar kemudian kejadian yang menimpa rekan mereka tersebut tidak ikut terlupakan seperti kasus yang sudah ada sebelumnya. Polisi juga seharusnya tidak mencuci tangan begitu saja dan mau menuntaskan kasus ini.
"Tidak mungkin adanya letusan senjata api aparat kepolisian tanpa diketahui siapa dan dalam rangka apa. Karena sistem kerja aparat sebenarnya sangat terkoordinasi," tegasnya.
Oleh karena itu, mereka pun mendesak agar pihak pihak pengamanan terkait bisa segera mengambil langkah konkret dan menemukan pelaku penembak peluru nyasar tersebut.
"Usut tuntas kasus saudara kami. Jika tidak, sebaiknya Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno, Kapolres Jakarta Timur Kompol Mulyadi Kaharni dan juga Kapolsek Makasar Kompol Sutardjo untuk mundur dari jabatan mereka," tandasnya.
Desakan itu disampaikan oleh rekan Rohman yang tergabung dalam Solidaritas Korban Peluru Nyasar (SPKN) karena mereka merasa kepolisian tidak serius untuk mengusut dugaan peluru nyasar yang diduga berasal dari petugas kepolisian.
"Kasus seperti ini sebelumnya sudah banyak memakan korban. Namun, tidak sedikit kemudian kasus ini menguap dan tidak ada penanganan dari petugas kepolisian," kata jubir SPKN Asbit Panatagara, saat menggelar aksi di depan Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (12/7/2013).
Mereka pun menaruh harapan besar, agar kemudian kejadian yang menimpa rekan mereka tersebut tidak ikut terlupakan seperti kasus yang sudah ada sebelumnya. Polisi juga seharusnya tidak mencuci tangan begitu saja dan mau menuntaskan kasus ini.
"Tidak mungkin adanya letusan senjata api aparat kepolisian tanpa diketahui siapa dan dalam rangka apa. Karena sistem kerja aparat sebenarnya sangat terkoordinasi," tegasnya.
Oleh karena itu, mereka pun mendesak agar pihak pihak pengamanan terkait bisa segera mengambil langkah konkret dan menemukan pelaku penembak peluru nyasar tersebut.
"Usut tuntas kasus saudara kami. Jika tidak, sebaiknya Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno, Kapolres Jakarta Timur Kompol Mulyadi Kaharni dan juga Kapolsek Makasar Kompol Sutardjo untuk mundur dari jabatan mereka," tandasnya.
(ysw)