Demo tolak minimarket ilegal berujung bentrok
A
A
A
Sindonews.com - Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Sosialisme (GEMASOS) menolak keberadaan minimarket tak berizin, di depan kantor DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), berujung bentrok.
Satu orang mahasiswa yang ikut melakukan aksi mengalami luka parah dikepala setelah bentrok antara petugas kemanan dengan mahasiswa yang berniat masuk ke kantor wakil rakyat tersebut.
Kericuhan diawali dari aksi mahasiwa yang memaksa masuk kantor DPRD Kota Tangsel, mahasiswa yang ngotot masuk dihadang petugas Satpol PP dan kepolisian. Aksi saling dorong dipintu gerbang tak dapat dielakkan hingga akhirnya berakhir ricuh.
Salah seorang mahasiswa bernama Chairil Anwar asal Universitas Pamulang Tangsel, terkena pukul aparat dikepalanya. Akibatnya darah segar terus keluar dari luka dikepala tersebut.
"Saya ditonjok aparat, dia pakai cincin. Pas banget kena kepala saya," aku Chairil, Rabu (26/6/2013).
Melihat darah terus keluar dari kepalanya, dia pun langsung dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Satu orang mahasiswa yang ikut melakukan aksi mengalami luka parah dikepala setelah bentrok antara petugas kemanan dengan mahasiswa yang berniat masuk ke kantor wakil rakyat tersebut.
Kericuhan diawali dari aksi mahasiwa yang memaksa masuk kantor DPRD Kota Tangsel, mahasiswa yang ngotot masuk dihadang petugas Satpol PP dan kepolisian. Aksi saling dorong dipintu gerbang tak dapat dielakkan hingga akhirnya berakhir ricuh.
Salah seorang mahasiswa bernama Chairil Anwar asal Universitas Pamulang Tangsel, terkena pukul aparat dikepalanya. Akibatnya darah segar terus keluar dari luka dikepala tersebut.
"Saya ditonjok aparat, dia pakai cincin. Pas banget kena kepala saya," aku Chairil, Rabu (26/6/2013).
Melihat darah terus keluar dari kepalanya, dia pun langsung dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
(ysw)