Mau perang, puluhan anggota Ormas diringkus
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan orang yang tergabung dalam organisasi massa (Ormas) diciduk oleh petugas Reskrim Polres Metro Jakarta Barat di kawasan Perumahan Puri Beta, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Dari dalam posko ormas, Polisi mendapati belasan senjata tajam yang akan digunakan untuk melakukan penyerangan ormas lainnya.
"Kami memang mendapatkan intruksi, untuk menjaga pos dengan kondisi siaga satu. Soalnya, ditakutkan akan ada serangan dari ormas lain," kata salah seorang anggota ormas bernama Andi (19) saat ditemui di Mapolres Jakarta Barat, Selasa (25/6/2013).
Andi juga menjelaskan, rencana serangan balasan itu terkait dengan peristiwa penyerangan ormas beberapa hari lalu di Gandaria, Jakarta Selatan.
Pria yang berprofesi menjadi tukang Parkir di daerah Ciledug itu juga mengakui bahwa senjata tajam tersebut sudah lama disimpan di dalam posko untuk berjaga-jaga mengantisipasi penyerangan.
"Itu memang sudah ada disana, buat jaga-jaga," tukasnya.
Sementara itu Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Indra Siregar mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut.
"Untuk senjata tajam, kami masih melakukan penyelidikan. Memang ada indikasi mereka mau perang, tapi semua masih kami kembangkan lagi," kata Indra.
"Kami memang mendapatkan intruksi, untuk menjaga pos dengan kondisi siaga satu. Soalnya, ditakutkan akan ada serangan dari ormas lain," kata salah seorang anggota ormas bernama Andi (19) saat ditemui di Mapolres Jakarta Barat, Selasa (25/6/2013).
Andi juga menjelaskan, rencana serangan balasan itu terkait dengan peristiwa penyerangan ormas beberapa hari lalu di Gandaria, Jakarta Selatan.
Pria yang berprofesi menjadi tukang Parkir di daerah Ciledug itu juga mengakui bahwa senjata tajam tersebut sudah lama disimpan di dalam posko untuk berjaga-jaga mengantisipasi penyerangan.
"Itu memang sudah ada disana, buat jaga-jaga," tukasnya.
Sementara itu Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Indra Siregar mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut.
"Untuk senjata tajam, kami masih melakukan penyelidikan. Memang ada indikasi mereka mau perang, tapi semua masih kami kembangkan lagi," kata Indra.
(ysw)