Ahok: Kemayoran bukan satu-satunya tempat strategis
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku, dimanapun lokasi penyelenggaraan Jakarta Fair, pasti terjadi kemacetan. Termasuk jika kegiatan tersebut dilaksanakan di luar Kemayoran, Jakarta Pusat.
Menurutnya, seandainya pemerintah DKI Jakarta akhirnya berhasil menyelenggarakan kegiatan tersebut di pelataran Monumen Nasional (Monas) sebagai bagian dalam merayakan ulang tahun Kota Jakarta, maka kemacetan pun bisa dimungkinkan terjadi.
"Sekarang, emangnya di Kemayoran enggak macet?" ujar Ahok, Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Kendati begitu, Ahok menilai, Kemayoran merupakan tempat yang ideal untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Namun, Kemayoran bukan satu-satunya tempat yang strategis.
"Emang sekarang tempat paling ideal di sana. Dia paling besar. Kami tidak memungkiri bahwa tempat yang paling besar di sana," terangnya.
Ditambahkan Ahok, persoalannya bukan soal tempat yang dianggap luas atau strategis bagi penyelenggaraan kegiatan tersebut. Tetapi lebih kepada rangkaian kegiatan HUT DKI yang bisa dinikmati semua kalangan, termasuk pengusaha kecil.
"Masalahnya, kami pengen punya tempat untuk menampung orang yang tidak sanggup ke tempat yang dia (JIEXpo) bikin," tambah Ahok.
Seperti diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berniat mengembalikan alih Jakarta Fair dari yang sifatnya ekslusif menjadi umum. Adapun sifat umum yang dimaksud dengan menambahkan porsi kebudayaan rakyat Jakarta yang tidak menonjolkan keuntungan semata.
Menurutnya, seandainya pemerintah DKI Jakarta akhirnya berhasil menyelenggarakan kegiatan tersebut di pelataran Monumen Nasional (Monas) sebagai bagian dalam merayakan ulang tahun Kota Jakarta, maka kemacetan pun bisa dimungkinkan terjadi.
"Sekarang, emangnya di Kemayoran enggak macet?" ujar Ahok, Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Kendati begitu, Ahok menilai, Kemayoran merupakan tempat yang ideal untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Namun, Kemayoran bukan satu-satunya tempat yang strategis.
"Emang sekarang tempat paling ideal di sana. Dia paling besar. Kami tidak memungkiri bahwa tempat yang paling besar di sana," terangnya.
Ditambahkan Ahok, persoalannya bukan soal tempat yang dianggap luas atau strategis bagi penyelenggaraan kegiatan tersebut. Tetapi lebih kepada rangkaian kegiatan HUT DKI yang bisa dinikmati semua kalangan, termasuk pengusaha kecil.
"Masalahnya, kami pengen punya tempat untuk menampung orang yang tidak sanggup ke tempat yang dia (JIEXpo) bikin," tambah Ahok.
Seperti diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berniat mengembalikan alih Jakarta Fair dari yang sifatnya ekslusif menjadi umum. Adapun sifat umum yang dimaksud dengan menambahkan porsi kebudayaan rakyat Jakarta yang tidak menonjolkan keuntungan semata.
(san)