Angka pengangguran di Depok capai 80 ribu jiwa
A
A
A
Sindonews.com - Ketua DPRD Depok Rintisyanto menilai, meningkatnya angka pengangguran yang mencapai 80 ribu jiwa, Rintis menilai hal itu disebabkan banyaknya angka migrasi. Depok yang berkembang pesat memiliki daya tarik namun menimbulkan beban bagi imigran pencari kerja.
“Sesungguhnya masalah ketenagakerjaan, bertambah pengangguran karena angka migrasi bukan kelahiran. Depok jadi daya tarik tersendiri. Imigran ke Depok hanya jadi penganggur, karena ingin kerja di Depok. Namun mereka harus tahu, bahwa Depok saat ini ada disektor ekonomi tersier, kelasnya high middle class, pekerja luar Depok kalau hanya lulusan SD enggak bisa kerja di Depok. Kami upayakan atasi imigran ini,” katanya, Jumat (26/4/2013).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Depok Misbahul Munir menyatakan, meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi di Depok membuat daya beli warga Depok juga meningkat.
Dari tahun 2007, pertumbuhan ekonomi di Depok mencapai 7,04 persen dan itu tertinggi di Jawa Barat. Namun mengalami penurunan di tahun 2008 menjadi 6,42 persen. Di tahun 2009 hingga 2012 terus meningkat hingga mencapai 6,58 persen.
“PDRB Kota Depok 2012 itu Rp 17 milyar. Hal ini menggambarkan masyarakat Depok mengalami peningkatan daya beli,” tandasnya.
“Sesungguhnya masalah ketenagakerjaan, bertambah pengangguran karena angka migrasi bukan kelahiran. Depok jadi daya tarik tersendiri. Imigran ke Depok hanya jadi penganggur, karena ingin kerja di Depok. Namun mereka harus tahu, bahwa Depok saat ini ada disektor ekonomi tersier, kelasnya high middle class, pekerja luar Depok kalau hanya lulusan SD enggak bisa kerja di Depok. Kami upayakan atasi imigran ini,” katanya, Jumat (26/4/2013).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Depok Misbahul Munir menyatakan, meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi di Depok membuat daya beli warga Depok juga meningkat.
Dari tahun 2007, pertumbuhan ekonomi di Depok mencapai 7,04 persen dan itu tertinggi di Jawa Barat. Namun mengalami penurunan di tahun 2008 menjadi 6,42 persen. Di tahun 2009 hingga 2012 terus meningkat hingga mencapai 6,58 persen.
“PDRB Kota Depok 2012 itu Rp 17 milyar. Hal ini menggambarkan masyarakat Depok mengalami peningkatan daya beli,” tandasnya.
(stb)