Hari keenam aksi jahit mulut makin memprihatinkan

Senin, 22 April 2013 - 23:48 WIB
Hari keenam aksi jahit mulut makin memprihatinkan
Hari keenam aksi jahit mulut makin memprihatinkan
A A A
Sindonews.com - Hari keenam aksi jahit mulut yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK), dan mahasiswa Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) di depan Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jalan Diponogoro Jakarta Pusat, masih belum selesai dan sampai saat ini, kondisi fisik ketiga mahasiswa yang diketahui bernama Alfred (UBK), Angel (UBK) dan Jati (USNI) mulai memprihatinkan.

Ketiga mahasiswa yang melakukan aksi jahit mulut tersebut, menuntut agar Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak jadi dinaikkan dan juga menuntut agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk segera turun dari jabatannya sebagai Presiden RI, karena tidak bisa mensejahterakan rakyatnya.

"Kami menolak kenaikan BBM, karena dengan naiknya BBM akan diikuti dengan kenaikan harga-harga bahan pokok yang kemudian akan semakin membuat rakyat menderita" ujar Jati saat dimintai keterangan Sindonews di tenda yang didirikan di depan Kantor LBH, Senin (22/4/2013) malam.

Lanjut Jati mengatakan, dengan rencana kenaikan BBM ini menjadi sebuah bukti kegagalan rezim SBY, dan wakilnya Budiono sebagai pemimpin negeri ini dan harus turun sekarang juga.

“Keduanya gagal mensejahterakan rakyat,” tegasnya.

Gagalnya SBY dalam mensejahterakan masyarakat membuat beberapa mahasiswa frustasi, dengan melakukan aksi jahit mulut.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6103 seconds (0.1#10.140)