Pelaku bunuh diri butuh pertolongan
A
A
A
Sindonews.com - Guru Besar Keperawatan Jiwa dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) Budi Anna Keliat mengatakan, pelaku bunuh diri butuh pertolongan. Pemerintah juga bisa membantu, dengan cara membuat pelayanan khusus.
"Di luar negeri, terdapat banyak papan billboard yang isinya imbauan agar seseorang menghubungi call center sebelum melakukan tindak bunuh diri. Hal yang sama pun seharusnya dilakukan di Indonesia. Pemerintah juga harus memiliki call center khusus bagi mereka," tutur Anna kepada wartawan, di Depok, Kamis (11/4/2013).
Ditambahkan dia, bunuh diri itu termasuk crime for help. Pelakunya perlu dibantu. Dia tidak tahu bagaimana mengatasi masalah. Dia kurang memiliki kemampuan problem solving.
"Pada kasus yang menimpa Direktur PT Lintas Tenggara dapat dikategorikan bahwa dirinya adalah orang yang mengalami stres akut. Dia merasa sudah tidak ada lagi jalan keluar untuk menyelesaikan masalahnya," bebernya.
Dia lanjutkan, tindak bunuh diri tidak mengenal strata sosial ekonomi. Profesional pun dapat melakukan hal yang sama jika tidak memiliki kematangan jiwa dalam menghadapi masalah. Terlebih, saat ini terjadi global depresi. Untuk itu, Anna mengingatkan agar masyarakat harus merubah pandangannya.
"Di luar negeri, terdapat banyak papan billboard yang isinya imbauan agar seseorang menghubungi call center sebelum melakukan tindak bunuh diri. Hal yang sama pun seharusnya dilakukan di Indonesia. Pemerintah juga harus memiliki call center khusus bagi mereka," tutur Anna kepada wartawan, di Depok, Kamis (11/4/2013).
Ditambahkan dia, bunuh diri itu termasuk crime for help. Pelakunya perlu dibantu. Dia tidak tahu bagaimana mengatasi masalah. Dia kurang memiliki kemampuan problem solving.
"Pada kasus yang menimpa Direktur PT Lintas Tenggara dapat dikategorikan bahwa dirinya adalah orang yang mengalami stres akut. Dia merasa sudah tidak ada lagi jalan keluar untuk menyelesaikan masalahnya," bebernya.
Dia lanjutkan, tindak bunuh diri tidak mengenal strata sosial ekonomi. Profesional pun dapat melakukan hal yang sama jika tidak memiliki kematangan jiwa dalam menghadapi masalah. Terlebih, saat ini terjadi global depresi. Untuk itu, Anna mengingatkan agar masyarakat harus merubah pandangannya.
(san)