Penderita TBC di Depok bertambah 283 orang
A
A
A
Sindonews.com - Jumlah penderita Tuberculosis (TB) atau TBC di Depok bertambah 283 orang dalam waktu tiga bulan di tahun 2013. Sehingga Pemerintah Kota Depok bertekad untuk menekan jumlah pertambahan penderita TB.
Upaya itu dilakukan dengan cara memperbanyak tenaga penyuluh yang sekaligus bertugas untuk melakukan surveillance TBC ke seluruh pelosok kota berpenduduk sekitar 1,8 juta jiwa. Depok tercatat menjadi kota diurutan ke-19 terbanyak penderita TB.
Dinas Kesehatan Depok mencatat, baru ada 656 penderita TB yang diobati dari 1.980 orang diduga menderita TB. Wali kota melakukan terobosan dengan mengerahkan tenaga penyuluh TB terbanyak se-Indonesia mencapai 6.845 orang dari berbagai kalangan.
“Kami menggandeng berbagai kalangan dari para kader Pos Pelayanan Terpadu, guru, mahasiswa, siswa sekolah sampai TNI dan Polri agar semua peka melakukan deteksi dini terhadap penderita yang harus segera mendapat pengobatan supaya sembuh,” kata Nur, di Depok, Rabu (10/4/2013).
Tenaga penyuluh berperan sebagai pendamping minum obat bagi para penderita TB. Mereka dibekali berbagai pengetahuan tentang penyakit TB termasuk cara mencegah dan mengobatinya.
Wali kota mengimbau agar warga tak usah malu-malu memeriksakan diri untuk mengetahui apakah ada Mycobacterium tuberculosis dalam tubuh mereka. “Ditemukan lebih cepat lebih baik. Jangan khawatir sekarang semua pengobatan TB digratiskan,” ujar Nur
Pangila Divisi I KOSTRAD Cilodong Mayor Jendral Daniel Ambat menyatakan, tentara mendukung langkah wali kota memerangi TB. “Memerangi TB adalah hal wajib yang harus dilakukan agar masyarakat sehat dan tingkat produktivitas tinggi untuk membangun bangsa,” ujar Daniel.
Upaya itu dilakukan dengan cara memperbanyak tenaga penyuluh yang sekaligus bertugas untuk melakukan surveillance TBC ke seluruh pelosok kota berpenduduk sekitar 1,8 juta jiwa. Depok tercatat menjadi kota diurutan ke-19 terbanyak penderita TB.
Dinas Kesehatan Depok mencatat, baru ada 656 penderita TB yang diobati dari 1.980 orang diduga menderita TB. Wali kota melakukan terobosan dengan mengerahkan tenaga penyuluh TB terbanyak se-Indonesia mencapai 6.845 orang dari berbagai kalangan.
“Kami menggandeng berbagai kalangan dari para kader Pos Pelayanan Terpadu, guru, mahasiswa, siswa sekolah sampai TNI dan Polri agar semua peka melakukan deteksi dini terhadap penderita yang harus segera mendapat pengobatan supaya sembuh,” kata Nur, di Depok, Rabu (10/4/2013).
Tenaga penyuluh berperan sebagai pendamping minum obat bagi para penderita TB. Mereka dibekali berbagai pengetahuan tentang penyakit TB termasuk cara mencegah dan mengobatinya.
Wali kota mengimbau agar warga tak usah malu-malu memeriksakan diri untuk mengetahui apakah ada Mycobacterium tuberculosis dalam tubuh mereka. “Ditemukan lebih cepat lebih baik. Jangan khawatir sekarang semua pengobatan TB digratiskan,” ujar Nur
Pangila Divisi I KOSTRAD Cilodong Mayor Jendral Daniel Ambat menyatakan, tentara mendukung langkah wali kota memerangi TB. “Memerangi TB adalah hal wajib yang harus dilakukan agar masyarakat sehat dan tingkat produktivitas tinggi untuk membangun bangsa,” ujar Daniel.
(san)