Pelaku pembunuhan pengusaha komputer rekan bisnis korban
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian menegaskan, pria berinisial D yang diduga pelaku pembunuhan pengusaha komputer, Imam As-Syafi'I merupakan rekan bisnis korban. Pelaku juga diketahui sebagai orang terakhir, yang pergi bersama korban.
"Kita dapatkan informasi, yang terakhir bersama korban itu adalah pria berinisal D, yang merupakan rekan bisnis korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol, Rikwanto di ruangannya, Rabu (20/03/2013).
Rikwanto menjelaskan, sebelum dibunuh, korban diduga berselisih dengan pelaku dalam hal urusan bisnis. Perselisihan bisnis diantara mereka juga disinyalir berkaitan dengan sejumlah uang.
Saat ini, rekan bisnis korban berinisial D yang diduga sebagai pelaku, masih diperiksa di Polresta Kuningan bersama penyidik dari Polda Metro, dan Polres Bandara Soekarno Hatta.
"Hubungan korban dan D ini diketahui sebagai rekan bisnis. Dalam bisnis mereka diduga ada perselisihan yang berkaitan dengan uang," terangnya.
Dugaan perselisihan itu, kata Rikwanto, diperkuat dari adanya laporan penarikan sejumlah uang dari kartu ATM korban. Kuat dugaan, sebelum dibunuh, pelaku memaksa korban menarik uang dari tabungannya di ATM.
"Di suatu tempat, pria berinisial D ini diduga mencairkan uang dari ATM korban. Sebelumnya orang terduga pelaku ini juga disinyalir telah meminta PIN kartu ATM korban," imbuhnya.
Menurut Rikwanto, sebagian uang yang diambil pelaku dari ATM korban, digunakan untuk membeli barang. Sedangkan sisanya yang berjumlah Rp10 juta, dipegang pelaku secara tunai dengan empat kali penarikan.
"Sebagian uang dalam ATM korban diambil pelaku buat beli barang-barang. Sebagian lagi ada uang tunai. Jumlahnya Rp10 juta yang diambil dengan empat kali penarikan," terangnya.
"Kita dapatkan informasi, yang terakhir bersama korban itu adalah pria berinisal D, yang merupakan rekan bisnis korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol, Rikwanto di ruangannya, Rabu (20/03/2013).
Rikwanto menjelaskan, sebelum dibunuh, korban diduga berselisih dengan pelaku dalam hal urusan bisnis. Perselisihan bisnis diantara mereka juga disinyalir berkaitan dengan sejumlah uang.
Saat ini, rekan bisnis korban berinisial D yang diduga sebagai pelaku, masih diperiksa di Polresta Kuningan bersama penyidik dari Polda Metro, dan Polres Bandara Soekarno Hatta.
"Hubungan korban dan D ini diketahui sebagai rekan bisnis. Dalam bisnis mereka diduga ada perselisihan yang berkaitan dengan uang," terangnya.
Dugaan perselisihan itu, kata Rikwanto, diperkuat dari adanya laporan penarikan sejumlah uang dari kartu ATM korban. Kuat dugaan, sebelum dibunuh, pelaku memaksa korban menarik uang dari tabungannya di ATM.
"Di suatu tempat, pria berinisial D ini diduga mencairkan uang dari ATM korban. Sebelumnya orang terduga pelaku ini juga disinyalir telah meminta PIN kartu ATM korban," imbuhnya.
Menurut Rikwanto, sebagian uang yang diambil pelaku dari ATM korban, digunakan untuk membeli barang. Sedangkan sisanya yang berjumlah Rp10 juta, dipegang pelaku secara tunai dengan empat kali penarikan.
"Sebagian uang dalam ATM korban diambil pelaku buat beli barang-barang. Sebagian lagi ada uang tunai. Jumlahnya Rp10 juta yang diambil dengan empat kali penarikan," terangnya.
(stb)