Tolak APTB, ratusan sopir angkot geruduk DLLAJ Kota Bogor
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan sopir angkutan kota (angkot) trayek 03 jurusan Bubulak-Baranangsiang, menggeruduk kantor Dinas Lalu Lintas Angkutan (DLLAJ) Kota Bogor, tadi siang.
Mereka menolak kehadiran Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bustransjakarta (APTB), jurusan Bogor (Bubulak)-Jakarta (Rawamangun). Pasalnya, sejak diluncurkannya APTB, pendapatan mereka menurun.
Dalam aksinya, para sopir dan pemilik angkot 03, membawa spanduk dan poster bertuliskan 'Jangan matikan usaha kami', 'Angkot adalah kehidupan kami', 'Aing teu ridho, aing teu suka usaha aing diganggu,' dan banyak lagi tulisan berisi tuntutan penolakan APTB.
"Trayek kita yang paling terasa dampak dari dioperasikannya APTB ini. Sebab banyak penumpang asal Bogor, yang hendak ke Jakarta lebih memilih naik APTB ketimbang naik angkot menuju terminal Baranangsiang, kemudian ke Jakarta menggunakan bus umum," kata Andri (25) sopir angkot, Rabu (13/3/2013).
Sementara itu, Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor M. Ischak AR mengatakan aksi anggotanya yang terdiri dari sopir dan pengusaha angkot ini merupakan bentuk protes spontanitas atas kebijakan Pemprov DKI Jakarta.
"Sebetulnya organda mendukung tujuan dari dioperasikannya APTB, tapi kenyataan dilapangan banyak anggota (sopir-pengusaha angkot) yang menjerit. Mau tidak mau, kita harus fasilitasi untuk menemukan solusinya," kata Ischak.
Mereka menolak kehadiran Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bustransjakarta (APTB), jurusan Bogor (Bubulak)-Jakarta (Rawamangun). Pasalnya, sejak diluncurkannya APTB, pendapatan mereka menurun.
Dalam aksinya, para sopir dan pemilik angkot 03, membawa spanduk dan poster bertuliskan 'Jangan matikan usaha kami', 'Angkot adalah kehidupan kami', 'Aing teu ridho, aing teu suka usaha aing diganggu,' dan banyak lagi tulisan berisi tuntutan penolakan APTB.
"Trayek kita yang paling terasa dampak dari dioperasikannya APTB ini. Sebab banyak penumpang asal Bogor, yang hendak ke Jakarta lebih memilih naik APTB ketimbang naik angkot menuju terminal Baranangsiang, kemudian ke Jakarta menggunakan bus umum," kata Andri (25) sopir angkot, Rabu (13/3/2013).
Sementara itu, Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor M. Ischak AR mengatakan aksi anggotanya yang terdiri dari sopir dan pengusaha angkot ini merupakan bentuk protes spontanitas atas kebijakan Pemprov DKI Jakarta.
"Sebetulnya organda mendukung tujuan dari dioperasikannya APTB, tapi kenyataan dilapangan banyak anggota (sopir-pengusaha angkot) yang menjerit. Mau tidak mau, kita harus fasilitasi untuk menemukan solusinya," kata Ischak.
(stb)