Jokowi belum temukan pengganti Anas Effendi
A
A
A
Sindonews.com - Jokowi sampai saat ini belum mengungkapkan alasan pemberhentian Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendi dari Jabatannya.
Jokowi menilai, tindakan mutasi tersebut merupakan hak perogatifnya sebagai Gubernur, ada alasan mutasi sendiri menyangkut banyak penilaian masyarakat banyak, tentang prestasi dan pertimbangan lainnya.
"Udah saya sampaikan, itu hak prerogatif dari gubernur, pasti ada alasannya. Tapi alasannya tidak mungkin saya sampaikan secara terbuka, karena ini menyangkut hal yang banyak, tentang penilaian dari masyarakat, entah itu prestasi dan yang lainnya." Ujar Jokowi, di Balai Kota, Jumat (22/2/2013).
Jokowi menolak berkomentar soal adanya penilaian Anas Effendi, dicopot karena kinerjanya yang tidak baik. Namun ada alasannya, dan itu merupakan hak gubernur.
"Loh loh loh, saya tidak ngomong itu (kinerja), itu ada di dalam semuanya dong, itu nanti namanya keterbukaan total yang saya harus sampaikan. Ya itu kan menyangkut perorangan, kalo saya sih gak apa-apa," tarangnya.
Sejauh ini, belum jelas siapa yang akan menggantikan posisi Anas Effendi karena itu akan melalui persetujuan DPR. Sementara Jokowi juga belum memastikan siapa yang akan menjadi pengganti Anas Effendi.
"Penggantinya masih dalam proses, karena memang harus ke dewan dulu," tutur Jokowo.
Jokowi menilai, tindakan mutasi tersebut merupakan hak perogatifnya sebagai Gubernur, ada alasan mutasi sendiri menyangkut banyak penilaian masyarakat banyak, tentang prestasi dan pertimbangan lainnya.
"Udah saya sampaikan, itu hak prerogatif dari gubernur, pasti ada alasannya. Tapi alasannya tidak mungkin saya sampaikan secara terbuka, karena ini menyangkut hal yang banyak, tentang penilaian dari masyarakat, entah itu prestasi dan yang lainnya." Ujar Jokowi, di Balai Kota, Jumat (22/2/2013).
Jokowi menolak berkomentar soal adanya penilaian Anas Effendi, dicopot karena kinerjanya yang tidak baik. Namun ada alasannya, dan itu merupakan hak gubernur.
"Loh loh loh, saya tidak ngomong itu (kinerja), itu ada di dalam semuanya dong, itu nanti namanya keterbukaan total yang saya harus sampaikan. Ya itu kan menyangkut perorangan, kalo saya sih gak apa-apa," tarangnya.
Sejauh ini, belum jelas siapa yang akan menggantikan posisi Anas Effendi karena itu akan melalui persetujuan DPR. Sementara Jokowi juga belum memastikan siapa yang akan menjadi pengganti Anas Effendi.
"Penggantinya masih dalam proses, karena memang harus ke dewan dulu," tutur Jokowo.
(stb)