Kamar RS penuh, alasan klasik

Selasa, 19 Februari 2013 - 15:27 WIB
Kamar RS penuh, alasan klasik
Kamar RS penuh, alasan klasik
A A A
Sindonews.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai, penolakan beberapa rumah sakit terhadap pasangan bayi kembar Dera Nur Anggraini tidak masuk akal.

"Sering banget kasus seperti ini, tapi dari dulu alasannya selalu penuh," ujar Satgas KPAI M. Iksan, saat mendatangi rumah Dera, di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (19/2/2013).

Ditambahkan dia, KPAI meminta rumah sakit dan instansi terkait agar kejadian yang menimpa keluarga Dera menjadi kasus terakhir yang dialami masyarakat, termasuk masyarakat miskin di Jakarta.

Pihaknya meminta agar suatu saat jika ada pasien kurang mampu yang membutuhkan pertolongan, agar disegerakan pengobatannya dahulu, sebelum soal pembiyaannya.

"Kita minta tolong orang miskin jangan dulu dimintain uang biaya, tapi tolong dulu," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang bayi kembar ditolak berobat oleh rumah sakit dengan alasan tidak mau membayar uang muka kepada rumah sakit senilai Rp10-15 juta. Alasan lain yang dipakai menolak bayi malang itu sebelum akhirnya dia meninggal adalah penuhnya ruang ICU tempat merawat bayi.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6889 seconds (0.1#10.140)