Di sini beda kepemimpinan Jokowi & Foke
A
A
A
Sindonews.com - Mundurnya Kepala Dinas (Kadis) Perumahan DKI Jakarta Novrizal menguatkan dugaan para kadis tertekan dengan cara kerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur Basuki T. Purnama (Ahok).
Bahkan, kepemimpinan Jokowi yang dianggap membuat gerah para kadis dibandingkan dengan cara memimpin Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Fauzi Bowo (Foke).
Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ida Mahmuda memiliki penilaian tersendiri soal gaya kepemimpinan Jokowi dan Foke.
"Memang karakter orang beda-beda ya. Saya selalu mengingatkan kalau Pak Foke itu penuh toleransi. Kalau Pak Jokowi kan beda, ingin merubah Jakarta, karena terlalu banyak toleransi," jelasnya kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (13/2/2013).
Ida berharap, para kadis maupun wali kota di DKI harus bekerja mengikuti hati nuraninya. "Kalau pakai hati, saya yakin mereka tidak akan keteter," singkatnya.
Sementara itu, soal toleransi yang kerap dilakukan Foke selama menjadi gubernur, Ida berpendapat, para Kadis sudah terbiasa menunda pekerjaan yang harus segera dikerjakan. "Kalau Pak Jokowi kan maunya kalau hari ini mau dikerjakan, kenapa harus nunggu besok? Harapan saya, kagetnya jangan lama-lama," tegasnya.
Sementara itu, terkait mundurnya Novrizal, Politisi PDI Perjuangan ini berharap penggantinya harus lebih tegas dalam menyelesaikan soal perumahan dan masalah sewa rumah susun yang menjadi polemik.
"Saya beri apresiasi gubernur atas ketegasannya tentang percaloan. Siapapun yang menggantikan Novrizal harus punya sikap tegas yang menindak," pungkasnya.
Bahkan, kepemimpinan Jokowi yang dianggap membuat gerah para kadis dibandingkan dengan cara memimpin Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Fauzi Bowo (Foke).
Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ida Mahmuda memiliki penilaian tersendiri soal gaya kepemimpinan Jokowi dan Foke.
"Memang karakter orang beda-beda ya. Saya selalu mengingatkan kalau Pak Foke itu penuh toleransi. Kalau Pak Jokowi kan beda, ingin merubah Jakarta, karena terlalu banyak toleransi," jelasnya kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (13/2/2013).
Ida berharap, para kadis maupun wali kota di DKI harus bekerja mengikuti hati nuraninya. "Kalau pakai hati, saya yakin mereka tidak akan keteter," singkatnya.
Sementara itu, soal toleransi yang kerap dilakukan Foke selama menjadi gubernur, Ida berpendapat, para Kadis sudah terbiasa menunda pekerjaan yang harus segera dikerjakan. "Kalau Pak Jokowi kan maunya kalau hari ini mau dikerjakan, kenapa harus nunggu besok? Harapan saya, kagetnya jangan lama-lama," tegasnya.
Sementara itu, terkait mundurnya Novrizal, Politisi PDI Perjuangan ini berharap penggantinya harus lebih tegas dalam menyelesaikan soal perumahan dan masalah sewa rumah susun yang menjadi polemik.
"Saya beri apresiasi gubernur atas ketegasannya tentang percaloan. Siapapun yang menggantikan Novrizal harus punya sikap tegas yang menindak," pungkasnya.
(san)