Dua Mahasiswa UI penghadang mobil ibu negara dibebaskan
A
A
A
Sindonews.com - Yudi dan Fauzan, dua mahasiswa yang menghadang iring-iringan mobil ibu negara Ani Bambang Yudhoyono, saat menghadiri upacara wisuda menantunya, Anisa Pohan, di Balairung Universitas Indonesia (UI), akhirnya dibebaskan Polres Depok.
Mereka hanya dimintai keterangan didamping Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Ali Abdillah.
Asisten Kasubdit Pembinaan Lingkungan Kampus UI, Ismail Sumawijaya mengatakan, saat ini keduanya sudah dibebaskan dan hanya dimintai keterangan. Menurutnya, saat itu penjagaan sudah diperketat, bukan hanya oleh pihak keamanan kampus, tetapi juga TNI, Polri dan Paspampres.
"Bukan kecolongan, tetapi mahasiswa sampaikan aspirasis waktunya kurang tepat, mahasiswa saat itu ada juga yang stand by di stasiun. Sementara mereka berdua bergerak ke arah jalur perlintasan mobil ibu negara," katanya, Minggu (10/02/2013).
Pihaknya mengantisipasi pengamanan kampus, dengan memperketat penjagaan terhadap simbol-simbol negara, terutama presiden.
"Kami ingin edukasi mahasiswa, bekerjasama juga dengan Direktorat Kemahasiswaan agar dapat memahami, itu tanggung jawab bersama," ungkapnya.
Sementara itu Ketua BEM UI Ali Abdillah mengatakan, tidak ada hukuman bagi kedua mahasiswa tersebut dari pihak kampus. Namun mereka tetap mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa pajak keluarga Presiden SBY.
"Sudah dibebaskan, hanya dimintai keterangan. Kami desak usut tuntas jangan tebang pilih walaupun ini kasus Presiden SBY," tegasnya.
Mereka hanya dimintai keterangan didamping Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Ali Abdillah.
Asisten Kasubdit Pembinaan Lingkungan Kampus UI, Ismail Sumawijaya mengatakan, saat ini keduanya sudah dibebaskan dan hanya dimintai keterangan. Menurutnya, saat itu penjagaan sudah diperketat, bukan hanya oleh pihak keamanan kampus, tetapi juga TNI, Polri dan Paspampres.
"Bukan kecolongan, tetapi mahasiswa sampaikan aspirasis waktunya kurang tepat, mahasiswa saat itu ada juga yang stand by di stasiun. Sementara mereka berdua bergerak ke arah jalur perlintasan mobil ibu negara," katanya, Minggu (10/02/2013).
Pihaknya mengantisipasi pengamanan kampus, dengan memperketat penjagaan terhadap simbol-simbol negara, terutama presiden.
"Kami ingin edukasi mahasiswa, bekerjasama juga dengan Direktorat Kemahasiswaan agar dapat memahami, itu tanggung jawab bersama," ungkapnya.
Sementara itu Ketua BEM UI Ali Abdillah mengatakan, tidak ada hukuman bagi kedua mahasiswa tersebut dari pihak kampus. Namun mereka tetap mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa pajak keluarga Presiden SBY.
"Sudah dibebaskan, hanya dimintai keterangan. Kami desak usut tuntas jangan tebang pilih walaupun ini kasus Presiden SBY," tegasnya.
(stb)