Air PDAM di Depok keruh bercampur Sungai Ciliwung

Selasa, 22 Januari 2013 - 17:43 WIB
Air PDAM di Depok keruh...
Air PDAM di Depok keruh bercampur Sungai Ciliwung
A A A
Sindonews.com - Intensitas curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini membuat kualitas air minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan menjadi keruh. Hal itu menyebabkan PDAM Tirta Kahuripan sempat menghentikan pendistribusian air bersih kepada warga yang menjadi pelanggan.

Humas PDAM Tirta Kahuripan cabang I Udin mengatakan, tingkat kekeruhan yang tinggi menyebabkan air tidak bisa diolah menjadi bersih. Selain itu banyaknya sampah di Sungai Ciliwung menyumbat pipa air sehingga aliran air di instalasi Depok terganggu.

Bahkan, PDAM sempat memadamkan aliran air ke rumah warga pada dua hari lalu. Meskipun demikian, kata Udin, saat ini aliran air ke rumah warga sudah berangsur normal.

“Memang ada pemadaman instalasi karena pipa air masuk sungai dihalangi sampah. Kita sudah bersihkan, saat ini sudah diperbaiki tadi pagi,” ujarnya di Depok, Selasa (22/1/2013).

Wilayah-wilayah di Depok yang masuk pada penghentian aliraan air tersebuta dalah Depok 1, Depok 2 tengah, Depok 2 timur, dan Taman Duta Cimanggis. Sebagian wilayah Bogor juga ikut terkena pemadaman aliran air PDAM yaitu Kedung Halang dan Cibinong, Citeureup.

Sementara itu, salah satu warga pengguna PDAM Tirta Kahuripan Robino Hutapea mengatakan, air yang dialirkan PDAM menjadi sangat keruh sejak terjadinya banjir di Jakarta. Bahkan dirinya tidak berani menggunakan air PDAM tersebut untuk memasak.
“Untuk memasak saya memilih untuk membeli saja, karena airnya terlalu keruh,” ungkap warga Cening Ampe Blok D, Cilodong, Depok, ini.

Robino mengatakan, sumber air PDAM di rumahnya memang bukan yang termasuk dari Sungai Ciliwung. Namun daerahnya tetap merasakan efek dari tingginya curah hujan tersebut. “Memang daerah saya sumber mata airnya bukan dari Ciliwung, tapi tetap saja airnya keruh,” terangnya.

Warga lainnya di Pesona Khayangan, Ayu mengaku, aliran PDAM di Depok sempat berhenti satu hari. Namun saat ini sudah berangsur-angsur normal.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7295 seconds (0.1#10.140)