Atap SD di Bogor ambruk, 20 siswa terluka
A
A
A
Sindonews.com - Atap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banar 01, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor ambruk, sekira pukul 08.00 WIB, pagi ini.
Akibatnya 20 siswa yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di ruang kelas tersebut mengalami luka-luka. Bahkan tiga siswa diantara mengalami luka parah di bagian kepala dan punggungnya, sehingga harus menjalani perawatan intensif di UPTD Puskesmas Sukajaya.
Menurut Petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bogor Endang S yang turun ke lokasi, kerusakan tersebut terdiri dari empat dari enam ruang kelas yang ada.
"Berdasarkan keterangan saksi, kejadiannya begitu cepat, atap sekolah itu biasa dipergunakan oleh kelas 4, kelas 5, kelas 6," ungkap Endang, Selasa (8/1/2013).
Lebih lanjut, Endang menerangkan saat ini pihaknya masih melakukan proses evakuasi terhadap para siswa yang tidak terkena ambrukan atap sekolah.
"Mereka yang mengalami luka parah karena tertiban anternit, genting dan rangka baja bangunan," katanya.
Tak pelak Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah tersebut akhirnya terpaksa dihentikan. Para siswa yang lain juga telah dipulangkan pihak sekolah.
Sementara itu, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Yos Sudrajat mengatakan berdasarkan laporan anggotanya 17 orang luka ringan dan tiga mengalami luka berat.
"Korban yang mengalami luka ringan sudah diperbolehkan pulang, sedangkan tiga luka berat masih dalam perawatan di Puskesmas setempat," katanya.
Menurutnya hingga saat ini pihaknya beserta Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor masih mencari tahu penyebab ambruknya atap tersebut.
"Ada dua kemungkinan, pertama akibat cuaca angin puting beliung dan kedua karena kondisi kontruksi bangunan sekolah yang buruk," katanya.
Akibatnya 20 siswa yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di ruang kelas tersebut mengalami luka-luka. Bahkan tiga siswa diantara mengalami luka parah di bagian kepala dan punggungnya, sehingga harus menjalani perawatan intensif di UPTD Puskesmas Sukajaya.
Menurut Petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bogor Endang S yang turun ke lokasi, kerusakan tersebut terdiri dari empat dari enam ruang kelas yang ada.
"Berdasarkan keterangan saksi, kejadiannya begitu cepat, atap sekolah itu biasa dipergunakan oleh kelas 4, kelas 5, kelas 6," ungkap Endang, Selasa (8/1/2013).
Lebih lanjut, Endang menerangkan saat ini pihaknya masih melakukan proses evakuasi terhadap para siswa yang tidak terkena ambrukan atap sekolah.
"Mereka yang mengalami luka parah karena tertiban anternit, genting dan rangka baja bangunan," katanya.
Tak pelak Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah tersebut akhirnya terpaksa dihentikan. Para siswa yang lain juga telah dipulangkan pihak sekolah.
Sementara itu, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Yos Sudrajat mengatakan berdasarkan laporan anggotanya 17 orang luka ringan dan tiga mengalami luka berat.
"Korban yang mengalami luka ringan sudah diperbolehkan pulang, sedangkan tiga luka berat masih dalam perawatan di Puskesmas setempat," katanya.
Menurutnya hingga saat ini pihaknya beserta Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor masih mencari tahu penyebab ambruknya atap tersebut.
"Ada dua kemungkinan, pertama akibat cuaca angin puting beliung dan kedua karena kondisi kontruksi bangunan sekolah yang buruk," katanya.
(rsa)