Pemkot Depok tak peka terhadap ancaman teroris

Selasa, 11 September 2012 - 19:19 WIB
Pemkot Depok tak peka terhadap ancaman teroris
Pemkot Depok tak peka terhadap ancaman teroris
A A A
Sindonews.com - Depok dikatakan sebagai wiayah yang nyaman untuk dihuni teroris. Hal tersebut dipengaruhi oleh tidak pekanya pemerintah setempat terhadap ancaman terorisme.

Direktur Eksekutif Suara Anak Bangsa Ali Fahmi Habsyi mengatakan, Depok menjadi kawasan aman dan nyaman untuk pergerakan teroris. Terbukti dengan banyaknya penangkapan terduga teroris di Depok.

Bahkan, beberapa waktu lalu terjadi ledakan bom di sebuah rumah berkedok yayasan di Beji, Depok. Fakta inilah yang mengindikasikan Depok sebagai safe house bagi teroris.

"Sikap wali kota juga mencerminkan ketidakpekaan terhadap segala ancaman serta gangguan teroris yang sudah berulangkali terjadi di kota Depok," kata Ali Fahmi menjelaskan, Selasa (11/9/2012).

Ia mengatakan seharusnya wali kota proaktif bersama Kapolres dan Dandim membangun komunikasi yang intens melibatkan seluruh komponen masayarakat. "Bagaimana bila bom rakitan kemarin tidak meledak di Beji tapi di tengah keramaian jalanan macet Margonda, terminal ataupun angkot," ujarnya.

Ia menghimbau Pemkot Depok membuat telpon hotline 24 jam yang mudah diakses. Sehingga warga dapat memberikan laporan jika menemukan indikasi dan pergerakan sekelompok warga yang mencurigakan di lingkungan RT masing-masing.

"Apapun bentuk temuan itu. Baik hanya rumor, gosip, isu dalam dunia intelijen seharusnya tidak dianggap remeh. Selanjutnya melakukan mobilisasi aparat kelurahan hingga RT/RW untuk invetaris dan registrasi ulang data legalitas penanggungjawabnya yayasan sosial yang menjamur dalam 6-12 bulan terakhir," paparnya.

Indikasi ancaman teror terhadap Jakarta di tengah kegaduhan pentas politik saat ini menjadi semakin nyata, dengan menjadikan Depok pembasisan, safe house dan entry point ke Jakarta. "Ini merupakan ancaman besar terhadap demokrasi dan civil society yang kita jaga selama ini," tutup Ali.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7324 seconds (0.1#10.140)