Cagub tawarkan solusi konflik

Sabtu, 30 Juni 2012 - 09:56 WIB
Cagub tawarkan solusi konflik
Cagub tawarkan solusi konflik
A A A
Sindonews.com – Bentrok antarorganisasi kemasyarakatan (ormas) yang selalu berulang di Jakarta membuat calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta angkat bicara.

Sejumlah cagub dan cawagub mempunyai formula masing-masing untuk meredam konflik tersebut. Cawagub Nachrowi Ramli mengatakan, untuk meredam konflik antarormas, dirinya akan meningkatkan peran Kesatuan Kebangsaan Politik (Kesbangpol) untuk membina ormas. Menurut cawagub nomor satu ini, sejatinya keberadaan ormas untuk memberikan pendidikan karakter terhadap masyarakat, sehingga keberadaan ormas ini sangat diperlukan di tengah masyarakat.

Mengenai adanya beberapa kali insiden bentrokan antarormas ini, kata Nachrowi, peran Kesbangpol perlu ditingkatkan untuk memberikan pembinaan terhadap ormas. Lembaga ini diminta untuk turun ke tengah ormas tersebut memberikan penyuluhan dan mencarikan solusi atas perbedaan dari konflik itu. Ormas-ormas ini harus sering duduk bersama untuk mendiskusi persoalan di tengah masyarakat.

Pertemuan tersebut diharapkan nantinya dapat membuahkan hasil tentang pandangan sebuah perbedaan pendapat itu dan mendapatkan sebuah solusi baru. Akhirnya potensi perbedaan pandangan satu sama lain dapat dikurangi, karena sering bertemu dan bersilaturahmi.

“Cara itu lebih membuat ormas ini dapat damai dan berdampingan dengan baik," kata Nachrowi Ramli ketika melaksanakan kampanye di salah satu warung soto di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat 29 Juni 2012.

Berbeda dengan Nara, cagub nomor tiga, Joko Widodo berpendapat, untuk menekan konflik antar ormas perlu dilakukan intervensi sosial dan pendekatan kesejahteraan. Intervensi sosial yakni dengan turun ke bawah untuk mendengarkan keluhan dan persoalan dialami oleh kelompok masyarakat terkait.

"Semua itu didapatkan kalau turun ke bawah dan melihat secara dekat dan menampung aspirasi mereka,” ujar Jokowi.

Sementara itu, cawagub Nono Sampono menuturkan, meredam konflik antarormas harus dilakukan dengan cara pengawasan yang ketat dalam hal ini perlu ada penguatan di badan intelijen daerah dan peningkatan koordinasi antarpetugas keamanan. “Cara yang paling efektif meredam konflik antarormas dengan upaya pencegahan,” tutur cawagub nomor 6 ini.

Sementara itu, cagub Hidayat Nur Wahid mengatakan konflik antarormas salah satunya terjadi karena peran keluarga dalam memberikan ketenteraman, kedamaian kepada anak, suami, dan istri kurang. Yang terjadi emosi mudah cepat tersulut, meskipun hanya permasalahan sepele. Hidayat melanjutkan, ormas yang ada di masyarakat sebaiknya dibina dan diberikan pemahaman tentang ibu kotanya.

Di bagian lain, Polres Kabupaten Tangerang menetapkan lima tersangka yang terlibat dalam pengeroyokan tewasnya Muhidin, anggota ormas kesukuan di Pondok Aren, Kota Tangsel. Kapolres Kabupaten Tangerang Kombes Pol Bambang Priyo Andogo menerangkan, kelima tersangka yakni, ML, AJ, AK, AB, dan YM alias Sucan.

"Motif penyerangan dan pengeroyokan ini balas dendam karena sebelumnya posko ormas kepemudaan para pelaku dirusak dan diserang yang diduga dilakukan oleh ormas kesukuan tersebut,” terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rabu 27 Juni 2012 dini hari lalu, satu orang tewas dan tiga kendaraan dibakar saat terjadi bentrok antarormas di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan. (lil)

(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7106 seconds (0.1#10.140)