Jakarta menuju integrasi angkutan massal

Kamis, 29 Maret 2012 - 09:02 WIB
Jakarta menuju integrasi angkutan massal
Jakarta menuju integrasi angkutan massal
A A A
Sindonews.com – Pengembangan moda transportasi massal publik terintegrasi terus diupayakan Pemprov DKI Jakarta. Di samping berbasis rel, angkutan massal berbentuk bus rapid transit (BRT) pun dikembangkan.

Peluncuran Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) kemarin diharapkan sebagai momentum bagi masyarakat daerah penyangga untuk beralih kebiasaan dalam menjalankan aktivitasnya di Ibu Kota. Dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan umum. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengungkapkan, tujuan pengoperasian APTB ini untuk menguraikan kemacetan yang sering terjadi di kawasan perbatasan menuju Jakarta.

Di samping itu, angkutan massal juga merupakan media bagi masyarakat perbatasan menjalankan mobilitas aktivitasnya sehari-hari. ”Kita berharap angkutan berbasis massal ini mampu mendorong warga terus beralih menggunakan kendaraan umum daripada menggunakan kendaraan pribadi,” ungkap Fauzi Bowo saat meresmikan APTB di pul Hiba Utama, Cakung, Jakarta Timur,kemarin.

Kelahiran APTB ini karena ada kerja sama antara Pemkot Bekasi dan Pemprov DKI Jakarta. Kerja sama ini diawali dengan Keputusan Menteri Perhubungan No 35/2003 Pasal 53 dan Pergub DKI Jakarta No 103/2007 tentang Pola Transportasi Makro. Di dalam peraturan itu,Gubernur DKI Jakarta dapat memberikan izin trayek angkutan perbatasan yang melampaui wilayah DKI Jakarta sebagai tugas dekonsentrasi.

Sebagai langkah awal, Pemprov DKI Jakarta menggandeng Pemkot Bekasi guna merealisasikan angkutan perbatasan terintegrasi dengan bus Transjakarta. Selanjutnya akan dibangun jalur integrasi yang menghubungkan Tangerang, Depok, Pamulang, dan daerah penyangga lainnya. Pada tahap awal APTB yang dioperasikan baru untuk rute Pulogadung-Bekasi. Sedangkan untuk Kampung Melayu- Bekasi masih menunggu waktu.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Udar Pristono menambahkan, armada angkutan ini sebanyak 15 bus dengan jarak tempuh 20,10 km. Rute ini akan terintegrasi dengan busway koridor II (Pulogadung- Harmoni) dan koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas). Besaran tarif ini terdiri atas Rp3.500 untuk bus Transjakarta dan Rp6.000 untuk angkutan feeder. Untuk menunjang program APTB ini, Dishub mengerahkan 15 armada dan setiap hari beroperasi pada pukul 05.00–23.00 WIB.

Setiap bus bermuatan 85 orang, terdiri atas 35 orang duduk dan 50 berdiri. Jarak tempuh Pulogadung-Bekasi ditarget hanya 1 jam 15 menit Bila program ini berhasil, Udar memprediksi kemacetan Jakarta berkurang sekitar 4,09 persen. ”APTB dapat mengangkut penumpang 17.340 orang per hari. Jumlah ini sebanding dengan 4,09 persen dari total perjalanan Bekasi-Jakarta setiap harinya,” katanya.

Dari data Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration (JUTPI) 2010, jumlah perjalanan Jakarta-Bekasi mengalami peningkatan sebesar 1,6 kali dibandingkan jumlah perjalanan pada 2002 atau dari 262.000 menjadi 423.000 perjalanan per hari. Pengamat transportasi Universitas Indonesia Ellen Tangkudung menyarankan, moda transportasi ini harus didukung dengan pelayanan yang prima.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2930 seconds (0.1#10.140)