Bentrokan di Bekasi belum ada tersangka
A
A
A
Sindonews.com - Tindak kekerasan belakangan ini semakin meningkat. Mulai dari kekerasan akibat konflik individu hingga melibatkan kelompok massa. Tentu saja, persoalan ini menimbulkan keresahan di masyarakat.
Kekerasan belum lama ini kembali terjadi di Jalan Kalibaru, Kranji, Medan Satria, Kota Bekasi. Dalam bentrokan melibatkan pemuda ini menyebabkan dua korban tewas. Bahkan korban tewas tersebut, orang yang tak terlibat konflik hanya kebetulan melintas di jalan sekitar bentrokan tersebut.
Peritiwa ini, dalam penanganan pihak kepolisian. Bahkan, untuk mencegah kembali terjadinya bentrokan susulan, pihak kepolisian sudah menerjunkan dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) ke lokasi kejadian. "Kita sedang melakukan penyelidikan, semua yang ditangkap itu belum dijadikan tersangka," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Rajab di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (21/3/2012).
Seperti diketahui kedua kelompok saling serang menggunakan senjata tajam dan bambu runcing di Jalan Kalibaru, Kranji, Medan Satria, Kota Bekasi. Peristiwa ini bermula ketika seorang pemuda Ambon membeli minuman beralkohol di warung jamu sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), pada Minggu 18 Maret malam.
Pemuda tersebut kemudian membuat onar di Kampung Rawabambu. Karena kesal, seorang warga Kampung Rawabambu memukul warga etnis Ambon tersebut dengan botol saus yang mengenai kepalanya. Setelah kejadian itu warga etnis Ambon mengadakan sweeping di kampung Rawabambu dan membacok seorang warga bernama Septian Yahya Saputra (19).
Sempat dikabarkan, dua pemuda yang tewas berasal dari kelompok John Refra Kei, tokoh pemuda asal Pulau Kei Maluku yang kini menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap bos PT Sanex Steel Tan Hary Tantono alias Ayung.
Menurut informasi, dua pemuda tersebut memang kerap terlihat bertandang ke rumah John di Perumahan Titian Indah, Kalibaru Timur, Bekasi Barat. Namun pihak Polda Metro membantah, bentrokan tersebut melibatkan kelompok John Kei. "Ini sedang kita tindaklanjuti. Ini bukan John Kei atau ormas," tegasnya.
Kekerasan belum lama ini kembali terjadi di Jalan Kalibaru, Kranji, Medan Satria, Kota Bekasi. Dalam bentrokan melibatkan pemuda ini menyebabkan dua korban tewas. Bahkan korban tewas tersebut, orang yang tak terlibat konflik hanya kebetulan melintas di jalan sekitar bentrokan tersebut.
Peritiwa ini, dalam penanganan pihak kepolisian. Bahkan, untuk mencegah kembali terjadinya bentrokan susulan, pihak kepolisian sudah menerjunkan dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) ke lokasi kejadian. "Kita sedang melakukan penyelidikan, semua yang ditangkap itu belum dijadikan tersangka," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Rajab di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (21/3/2012).
Seperti diketahui kedua kelompok saling serang menggunakan senjata tajam dan bambu runcing di Jalan Kalibaru, Kranji, Medan Satria, Kota Bekasi. Peristiwa ini bermula ketika seorang pemuda Ambon membeli minuman beralkohol di warung jamu sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), pada Minggu 18 Maret malam.
Pemuda tersebut kemudian membuat onar di Kampung Rawabambu. Karena kesal, seorang warga Kampung Rawabambu memukul warga etnis Ambon tersebut dengan botol saus yang mengenai kepalanya. Setelah kejadian itu warga etnis Ambon mengadakan sweeping di kampung Rawabambu dan membacok seorang warga bernama Septian Yahya Saputra (19).
Sempat dikabarkan, dua pemuda yang tewas berasal dari kelompok John Refra Kei, tokoh pemuda asal Pulau Kei Maluku yang kini menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap bos PT Sanex Steel Tan Hary Tantono alias Ayung.
Menurut informasi, dua pemuda tersebut memang kerap terlihat bertandang ke rumah John di Perumahan Titian Indah, Kalibaru Timur, Bekasi Barat. Namun pihak Polda Metro membantah, bentrokan tersebut melibatkan kelompok John Kei. "Ini sedang kita tindaklanjuti. Ini bukan John Kei atau ormas," tegasnya.
()