PKS bidik 4 tokoh pendamping Sani

Selasa, 07 Februari 2012 - 08:43 WIB
PKS bidik 4 tokoh pendamping...
PKS bidik 4 tokoh pendamping Sani
A A A
Sindonews.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membidik empat nama untuk mendampingi Triwisaksana (Sani), baik sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur.

Ketua DPW PKS DKI Jakarta Selamat Nurdin menuturkan,empat nama tersebut sudah disodorkan ke DPP PKS untuk dinilai. Setelah itu,PKS akan melakukan pembicaraan dengan mitra koalisi yang saat ini sedang dijajaki. “Kepastiannya di tangan DPP dan partai koalisi,” kata Selamat Nurdin kemarin.

Ditanya siapa keempat nama tersebut, Selamat enggan menyebutkan. Informasi SINDO menyebutkan keempat nama tersebut yakni incumbent Fauzi Bowo, Prijanto, Tantowi Yahya, dan Alex Noerdin. Selamat Nurdin mengungkapkan nanti pasangan calon yang diusung PKS akan dideklarasikan bersama anggota koalisi. Sejauh ini sejumlah parpol sudah menjajaki komunikasi dengan PKS.

Mengenai posisi Triwisaksana, menurut Selamat dari berbagai hasil survei sudah cukup bagus. “Saya tidak dapat menyebutkan besar persentase tingkat keterpilihan itu. Yang jelas, Bang Sani sudah siap dimenangkan dengan siapa pun nanti dia berpasangan. Begitu juga dengan posisinya bisa calon gubernur atau calon wakil,” ujar Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta ini.

Untuk memaksimalkan dukungan dalam pilkada 11 Juli mendatang, Sani terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Langkah ini dilakukan untuk mendongkrak popularitas Sani yang selama ini masih di bawah incumbent Fauzi Bowo. Sosialisasi tidak hanya dilakukan terhadap kader PKS, tapi juga kepada masyarakat luas. Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah mengkritisi sikap parpol yang belum berani memutuskan pasangan calon.

Menurut dia, seharusnya jauh-jauh hari parpol besar sudah menyampaikan kepada publik mengenai figur yang akan diusung. “Kalau diumumkan menjelang hari terakhir pendaftaran, masyarakat susah menentukan pilihan. Pengenalan kepada publik itu membutuhkan waktu cukup lama dalam menentukan pilihannya,” kata Iberamsjah.

Saat ini ada dua parpol besar yang dapat maju sendiri tanpa harus berkoalisi,yakni Partai Demokrat dengan 32 kursi dan PKS 18 kursi di DPRD DKI Jakarta.Sementara syarat pengajuan pasangan calon harus memiliki 15% kursi DPRD atau setara dengan 14,1 kursi. Iberamsjah menilai parpol besar tidak percaya diri untuk mengumumkan pasangan calon.

Begitu pun dengan parpol menengah yang masih sibuk menjalin koalisi agar bisa mengusung pasangan calon.“Parpol besar tidak percaya diri. Parpol menengah belum siap dengan bentuk koalisinya,” pungkasnya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6162 seconds (0.1#10.140)