Massa FPMM sambangi Polda Metro Jaya
A
A
A
Sindonews.com - Sekitar seratusan massa dari Front Pemuda Maluku Muslim (FPMM) mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (6/2/2012). Mereka mempertanyakan rekannya yang tewas saat ditangkap Sabtu 4 Februari 2012.
Muhammad Syukur Tuarita (37), salah seorang anggota FPMM mengatakan, maksud kedatangan massa ke Mapolda Metro Jaya adalah meminta kejelasan status dan maksud pihak kepolisian menangkap 12 anggotanya. Apalagi, Hamid Rolobessy (39), salah seorang dari 12 anggotanya yang ditangkap meninggal dunia.
"Kami minta keadilan, minta kejelasan pada polisi. Karena sudah semena-mena terhadap adik-adik kita. Maksud penangkapannya apa?" ujarnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya.
Tak hanya itu, ke-12 anggota FPMM yang ditangkap juga mengalami kekerasan oleh pihak kepolisian. "Masa kayak teroris saja. Mata adik-adik kami diikat (ditutup), kaki tangan diikat," tuturnya.
Dikatakannya, dari 12 anggota FPMM itu, sembilan diantaranya telah dipulangkan Senin dini hari, sekira pukul 00:00 WIB. "Tiga dari 12 adik-adik kita itu masih ditahan di Mapolres Depok," tuturnya.
Ketiga anggota FPMM tersebut yang masih di Mapolres Depok, yakni Rustam (40), Ramli (37) dan alias Jeger (40). Sedangkan sembilan anggota FPMM yang telah dipulangkan yakni Fahmi Abdilah (17), Rijal Ohorella (21), Syawal Pelu (17), Cuta Samual (17), Evan Rolobesy (17), Iksan Patilasa (24), Jakaria Tuasamu (22), Abdulatip Rolobesy (30), dan Abdul Rahman Tuharea
(33).
Diceritakan, ke-12 anggota FPMM di gerebek pihak kepolisian pada Sabtu malam 4 Februari 2012, sekitar pukul 22:00 WIB. Saat digeberek, mereka sedang berada di gedung kosong bekas pabrik Tongnya, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
"Rencananya, setelah dari sini kita akan melihat jenazah Hamid. Kita ingin tahu luka-lukanya," pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metrojaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, seorang yang meninggal dunia itu karena jatuh saat digerebek. "Kabarnya karena jatuh," ujar Rikwanto di ruangannya. Hingga saat ini jenazah Hamid Rolobessy masih berada di Rumah Sakit Polri Jakarta Timur. (san)
Muhammad Syukur Tuarita (37), salah seorang anggota FPMM mengatakan, maksud kedatangan massa ke Mapolda Metro Jaya adalah meminta kejelasan status dan maksud pihak kepolisian menangkap 12 anggotanya. Apalagi, Hamid Rolobessy (39), salah seorang dari 12 anggotanya yang ditangkap meninggal dunia.
"Kami minta keadilan, minta kejelasan pada polisi. Karena sudah semena-mena terhadap adik-adik kita. Maksud penangkapannya apa?" ujarnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya.
Tak hanya itu, ke-12 anggota FPMM yang ditangkap juga mengalami kekerasan oleh pihak kepolisian. "Masa kayak teroris saja. Mata adik-adik kami diikat (ditutup), kaki tangan diikat," tuturnya.
Dikatakannya, dari 12 anggota FPMM itu, sembilan diantaranya telah dipulangkan Senin dini hari, sekira pukul 00:00 WIB. "Tiga dari 12 adik-adik kita itu masih ditahan di Mapolres Depok," tuturnya.
Ketiga anggota FPMM tersebut yang masih di Mapolres Depok, yakni Rustam (40), Ramli (37) dan alias Jeger (40). Sedangkan sembilan anggota FPMM yang telah dipulangkan yakni Fahmi Abdilah (17), Rijal Ohorella (21), Syawal Pelu (17), Cuta Samual (17), Evan Rolobesy (17), Iksan Patilasa (24), Jakaria Tuasamu (22), Abdulatip Rolobesy (30), dan Abdul Rahman Tuharea
(33).
Diceritakan, ke-12 anggota FPMM di gerebek pihak kepolisian pada Sabtu malam 4 Februari 2012, sekitar pukul 22:00 WIB. Saat digeberek, mereka sedang berada di gedung kosong bekas pabrik Tongnya, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
"Rencananya, setelah dari sini kita akan melihat jenazah Hamid. Kita ingin tahu luka-lukanya," pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metrojaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, seorang yang meninggal dunia itu karena jatuh saat digerebek. "Kabarnya karena jatuh," ujar Rikwanto di ruangannya. Hingga saat ini jenazah Hamid Rolobessy masih berada di Rumah Sakit Polri Jakarta Timur. (san)
()