Etnis Tionghoa merasa tak nyaman di tengah pribumi

Sabtu, 21 Januari 2012 - 14:58 WIB
Etnis Tionghoa merasa tak nyaman di tengah pribumi
Etnis Tionghoa merasa tak nyaman di tengah pribumi
A A A
Sindonews.com - Perlakuan diskriminatif masih dirasakan warga Etnis Tionghoa, prasangka buruk terhadap warga Thionghoa sering dialami.

Ketua Yayasan Solidaritas Nusa Bangsa Esther Yusuf mengatakan, hingga saat ini perlakuan diskriminatif terhadap etnis Tionghoa masih kerap terjadi.

"Namun yang paling banyak, yaitu perasaan tidak aman untuk bisa berekspresi sungguh-sungguh sebagai manusia," ujarnya saat acara diskusi dengan topik Imlek dan kiprah Tionghoa kini di warung Daun, jalan Cikini Raya No.26, Jakarta, Sabtu (21/1/2012).

Menurutnya, masih banyak juga etnis Tionghoa yang jadi korban diskriminatif enggan melaporkan ke dirinya karena takut, yang paling banyak dilaporkan adalah masalah prasangka buruk dari etnis lain terhadap etnis Tionghoa.

"Jadi prasangka etnis lain pasti tak menyukai etnis Tionghoa. Misalkan ada anggapan etnis Tionghoa itu begini, atau begitu. Itu kan prasangka," ungkapnya.

Dia berharap, pemerintah dari sekelas lurah hingga pemerintah daerah bisa memberikan edukasi atau meluruskan anggapan negatif terhadap etnis Tionghoa.

"Sehingga etnis minoritas ini bisa nyaman atau bisa berbaur ke etnis lainnya. Mengingat, etnis Thionghoa merupakan bagian dari bangsa Indonesia," ucap Esther.

Esther menambahkan, etnis Tionghoa pun berharap pemerintah dan aparat bisa menegakkan implementasi semua peraturan hukum yang berlaku. "Yang korupsi besar dengan maling ayam harus diperlakukan sama," ucapnya.

Disamping itu, sambung dia, etnis minoritas ini pun sangat berharap adanya sikap perlindungan hukum yang merata, termasuk untuk etnis Tionghoa.

"Hak semua warga Indonesia sama. Siapa pun yang melanggar hukum harus diproses sebagai mana mestinya," pungkasnya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3122 seconds (0.1#10.140)