Dinkes DKI klarifikasi penanganan korban flu burung
A
A
A
Sindonews.com - Meninggalnya Puguh Dwiyanto (23), warga Jakarta Utara yang diduga terinveksi flu burung sangat disayangkan Gubernur DKI Fauzi Bowo. Foke (demikian sapaan akrabnya) menduga petugas bekerja tak sesuai standard operasional prosedur (SOP).
Buktinya, Rumah Sakit Persahabatan dan RS Sulianto Suroso sebagai rujukan pasien flu burung tak dimanfaatkan dengan baik. Sehingga yang terjadi pasien meninggal sebelum sempat ditangani dengan benar. Foke pun minta Dinas Kesehatan segera mengevaluasi penanganan pasien flu burung itu secepatnya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati langsung klarifikasi. Menurutnya, sebelum meninggal dunia, pasien sudah dirujuk ke tiga rumah sakit yakni ke RS Persahabatan, RS Sulianto Suroso dan RS Gatot Subroto, pada Sabtu 8 Januari 2012.
Namun, ketiga RS itu penuh pasien. "Ternyata penuh, di sana banyak pasien sakit infeksi, tapi bukan flu burung. Sehingga, terpaksa Puguh dirujuk ke RS Tangerang, RS ini juga rujukan flu burung," kata Dien dalam jumpa pers di Balai Kota Jakarta, Senin (9/1/2012). Sayang, kata Dien, pasien meninggal dunia pukul 23.00 wib sebelum sempat dirujuk.
Atas kejadian itu, lanjut Dien, pihaknya sudah berkoordinasi dengan ketiga rumah sakit itu agar menyediakan tempat untuk pasien suspect flu burung. "Pertama, kami meminta shift tempat tidur pada tiga rumah sakit yang dijadikan rujukan itu. Jadi harus ada kamar yang dikosongkan untuk pasien Flu burung," jelasnya.
Jika perlu, kata dia, disediakan dana APBD DKI Jakarta untuk menanggung pasien flu burung beruapa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin (JPK Gakin) atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bencana.
"Upaya kedua, menyiapkan mobil ambulans rujukan flu burung yang dilengkapi dengan peralatan memadai. Dengan demikian, akan ada kepastian rujukan pasien flu burung," tuturnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah kasus suspect Flu burung di Ibu Kota sebenarnya sudah menurun sejak tahun 2009 lalu. Tahun 2009 ada 10 kasus dan 8 orang meninggal. Ditahun 2010, terdapat tiga kasus semuanya meninggal dunia.
Sedangkan pada 2011 lalu, terdapat tiga kasus, dua di antaranya meninggal. "Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran buat kami," pungkasnya.
Perlu diketahui, gejala penyakit flu burung mirip dengan penyakit demam berdarah dengue atau DBD. Yakni, berlangsung mulai dari demam, batuk, dan pilek. (lin)
Buktinya, Rumah Sakit Persahabatan dan RS Sulianto Suroso sebagai rujukan pasien flu burung tak dimanfaatkan dengan baik. Sehingga yang terjadi pasien meninggal sebelum sempat ditangani dengan benar. Foke pun minta Dinas Kesehatan segera mengevaluasi penanganan pasien flu burung itu secepatnya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati langsung klarifikasi. Menurutnya, sebelum meninggal dunia, pasien sudah dirujuk ke tiga rumah sakit yakni ke RS Persahabatan, RS Sulianto Suroso dan RS Gatot Subroto, pada Sabtu 8 Januari 2012.
Namun, ketiga RS itu penuh pasien. "Ternyata penuh, di sana banyak pasien sakit infeksi, tapi bukan flu burung. Sehingga, terpaksa Puguh dirujuk ke RS Tangerang, RS ini juga rujukan flu burung," kata Dien dalam jumpa pers di Balai Kota Jakarta, Senin (9/1/2012). Sayang, kata Dien, pasien meninggal dunia pukul 23.00 wib sebelum sempat dirujuk.
Atas kejadian itu, lanjut Dien, pihaknya sudah berkoordinasi dengan ketiga rumah sakit itu agar menyediakan tempat untuk pasien suspect flu burung. "Pertama, kami meminta shift tempat tidur pada tiga rumah sakit yang dijadikan rujukan itu. Jadi harus ada kamar yang dikosongkan untuk pasien Flu burung," jelasnya.
Jika perlu, kata dia, disediakan dana APBD DKI Jakarta untuk menanggung pasien flu burung beruapa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin (JPK Gakin) atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bencana.
"Upaya kedua, menyiapkan mobil ambulans rujukan flu burung yang dilengkapi dengan peralatan memadai. Dengan demikian, akan ada kepastian rujukan pasien flu burung," tuturnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah kasus suspect Flu burung di Ibu Kota sebenarnya sudah menurun sejak tahun 2009 lalu. Tahun 2009 ada 10 kasus dan 8 orang meninggal. Ditahun 2010, terdapat tiga kasus semuanya meninggal dunia.
Sedangkan pada 2011 lalu, terdapat tiga kasus, dua di antaranya meninggal. "Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran buat kami," pungkasnya.
Perlu diketahui, gejala penyakit flu burung mirip dengan penyakit demam berdarah dengue atau DBD. Yakni, berlangsung mulai dari demam, batuk, dan pilek. (lin)
()