Warga Jakarta tewas diduga karena flu burung

Senin, 09 Januari 2012 - 14:03 WIB
Warga Jakarta tewas diduga karena flu burung
Warga Jakarta tewas diduga karena flu burung
A A A
Sindonews.com - Salah seorang warga DKI Jakarta, Puguh Dwi yanto (23), diduga tewas terserang virus H5N1 atau yang lebih dikenal dengan virus flu burung.

Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Ipih Ruyani mengatakan, korban tewas pada Minggu 8 Januari 2012. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan segera melakukan sweeping terhadap warga yang memelihara hewan unggas, terutama unggas yang berkeliaran.

Tiap unggas yang terjaring razia dan diduga mengidap flu burung akan langsung dimusnahkan. "Kami akan melakukan sweaping unggas di DKI Jakarta. Bukan hanya di daerah sekitar rumah korban yang meninggal," ujarnya kepada wartawan di kepada di Gedung Balai Kota Pemprov DKI Jakarta, Senin (9/1/2012).

Unggas milik warga yang diduga terjangkit flu burung, kata Ipih, akan langsung dimusnahkan agar tidak menyebar kepada unggas lain dan manusia yang ada di sekitarnya.

"Kami akan bekerjasama dengan tiap lurah, ketua RT serta ketua RW masing-masing. Untuk fokus lokasi, berada di sejumlah titik pemukiman padat penduduk," jelasnya.

Kasus flu burung di Indonesia mulai menyebar dan ramai kembali pada Juni 2005 di Kabupaten Tangerang, Banten. Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang dari Kementerian Kesehatan, Rita Kusriastuti mengingatkan Indonesia berpotensi menjadi hotspot virus flu burung.

"Dengan adanya cluster flu burung pertama pada manusia Juni 2005 di Kabupaten Tangerang, yang dikhawatirkan menjadi pandemi influenza. Selain itu, sampai hari ini, di Indonesia masih terus melaporkan, khususnya di unggas masih positif di semua daerah endemis. Itu yang harus diwaspadai. Pada manusia masih terus bertambah dan itu tidak terduga," terangnya.

Selain itu, Rita juga menyebutkan sistem perunggasan yang belum baik di Indonesia berpotensi besar menyebarkan virus berbahaya tersebut. "Itu karena sistem perunggasan yang harus kita atur dan kita tidak bisa pungkiri," katanya. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6815 seconds (0.1#10.140)