Mahasiswa desak SBY-Boediono mundur

Sabtu, 17 Desember 2011 - 15:54 WIB
Mahasiswa desak SBY-Boediono mundur
Mahasiswa desak SBY-Boediono mundur
A A A
Sindonews.com - Ratusan mahasiswa tergabung dalam Laskar Sondang atau Sondang untuk Revolusi menggelar aksi unjuk rasa secara long march dari depan Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) menuju ke Istana Negara, Sabtu (17/12/2011).

Unjuk rasa itu digelar sebagai aksi protes terhadap pemerintahan SBY-Boediono yang dianggap gagal, sekaligus sebagai bentuk solidaritas terhadap aksi bakar diri dilakukan Sondang Hutagalung.

Rencananya, pendemo akan bertahan di Istana Negara hingga pemerintahan SBY-Boediono berakhir. Sepanjang perjalanan, para pendemo mendesak agar SBY dan Boediono mundur dari jabatan.

Begitu pula dalam orasinya, Humas Aksi demo dari Universitas Bung Karno (UBK) Faren Sadao membeberkan kegagalan pemerintah SBY-Boediono. Pemerintah belum mampu membawa negara ke arah yang lebih baik.

Buktinya, banyak aset negara yang diambil negara lain, sehingga makin banyak rakyat Indonesia yang sengsara. Bukti lain kegagalan itu, adanya aparat keamanan yang bertindak represif, membantai warga dan ironisnya pemerintah hanya bisa diam.

"Negara ini seperti tak memiliki pemimpin. Sudah selayaknya, SBY-Boediono turun dari jabatannya," kata Faren yang aktif di organisasi mahasiswa LMND itu.

Deni Ardiansyah, aktivis lainnya mengatakan, pemerintah kita bisa tidur enak, punya mobil, sedangkan banyak rakyatnya yang sengsara. Pemimpin yang baik seharusnya mampu melindungi sumber daya alam dan rakyatnya, tapi kenyataannya tidak.

Menurut Deni, aksi Bakar diri yang telah dilakukan Sondang Hutagalung, jangan hanya di kenang dan diperdebatkan. Tapi, pemuda Indonesia harus mampu memperjuangkan apa yang telah dilakukan Sondang. "Hingga pada akhirnya SBY-Boediono mundur, atau sudah ada perubahan yang baik bagi negara kita," tandasnya.

Unjuk rasa itu berlangsung lancar, meski demikian polisi diterjunkan untuk melakukan pengamanan. Kapolsek Menteng, Kompol Didi H mengatakan, pihaknya sendiri hanya menurunkan personel sebanyak 30 orang, namun Polda Metrojaya juga memback up.

Aksi long march diselingi aksi sujud di tengah jalan itu dimulai dari LBH, Salemba, Kwitang, Tugu Tani, Gambir dan terakhir Istana negara. Arus lalu lintas di area demo pun sempat tersendat.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4243 seconds (0.1#10.140)