Riza Patria Menang Pilwagub DKI, Pengamat: Gerindra Tidak Konsisten
A
A
A
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai Pemilihan Wakil Gubernur (Pilwagub) DKI banyak kejanggalan. Mulai ddari mengabaikan kebijakan mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai kejanggalan administratif.
Ketika masyarakat dilarang berkerumun apalagi membuat acara yang melibatkan orang banyak, DPRD DKI malah nekat menggelar pemilihan orang nomor dua di Jakarta. (Baca juga: Raup 81 Suara, Riza Patria Terpilih Jadi Pendamping Gubernur Anies)
“Selain itu, pemilihan Wagub DKI juga menyisakan pandangan negatif publik pada Gerindra, itu problem moral, terutama sikap Gerindra yang terlihat kurang mencerminkan partai yang layak dipercaya oleh rakyat karena sikapnya yang tidak konsisten di awal melalui Prabowo Subianto yang menyerahkan kursi wagub ke PKS, ternyata akhirnya Gerindra ambil posisi wagub tersebut,” ujarnya, Senin (6/4/2020).
Diketahui, pada awal-awal pencalonan kandidat cawagub, PKS menyerahkan dua nama yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Setelah lama tak diproses, Gerindra pun juga mengajukan empat nama kandidat. Keempatnya itu yakni Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantoro, Sekretaris Jenderal Gerindra Ariza Patria, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. (Baca juga: Rapat Paripurna Pemilihan Wagub DKI Hanya Dihadiri 100 Anggota)
Setelah berproses, kedua partai pengusung sepakat mencalonkan Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis. Hari ini anggota parlemen Kebon Sirih mempercayakan politisi Gerindra Riza Patria sebagai pendamping Anies Baswedan dalam memimpin Jakarta.
Ketika masyarakat dilarang berkerumun apalagi membuat acara yang melibatkan orang banyak, DPRD DKI malah nekat menggelar pemilihan orang nomor dua di Jakarta. (Baca juga: Raup 81 Suara, Riza Patria Terpilih Jadi Pendamping Gubernur Anies)
“Selain itu, pemilihan Wagub DKI juga menyisakan pandangan negatif publik pada Gerindra, itu problem moral, terutama sikap Gerindra yang terlihat kurang mencerminkan partai yang layak dipercaya oleh rakyat karena sikapnya yang tidak konsisten di awal melalui Prabowo Subianto yang menyerahkan kursi wagub ke PKS, ternyata akhirnya Gerindra ambil posisi wagub tersebut,” ujarnya, Senin (6/4/2020).
Diketahui, pada awal-awal pencalonan kandidat cawagub, PKS menyerahkan dua nama yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Setelah lama tak diproses, Gerindra pun juga mengajukan empat nama kandidat. Keempatnya itu yakni Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantoro, Sekretaris Jenderal Gerindra Ariza Patria, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. (Baca juga: Rapat Paripurna Pemilihan Wagub DKI Hanya Dihadiri 100 Anggota)
Setelah berproses, kedua partai pengusung sepakat mencalonkan Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis. Hari ini anggota parlemen Kebon Sirih mempercayakan politisi Gerindra Riza Patria sebagai pendamping Anies Baswedan dalam memimpin Jakarta.
(thm)