Pasien Meninggal Terkait Covid-19 Bertambah, Pemkot Bogor Minta Bantuan IDI
A
A
A
BOGOR - Pasien meninggal terkait kasus pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Bogor kembali bertambah menjadi 24 orang. Rinciannya, sebanyak 17 pasien dalam pengawasan (PDP) dan tujuh pasien terkonfirmasi positif.
Juru Bicara Pemkot Bogor untuk Siaga Corona Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, penambahan pasien itu hasil monitoring kasus Covid-19 terhitung hingga pukul 14.00 WIB, Minggu (5/4/2020)."Penambahan kasus meninggal itu ada di pasien berstatus PDP sebanyak 2 orang jadi yang sehari sebelumnya 15 orang, kini menjadi 17 orang, seluruhnya masih menunggu hasil lab Swab Litbangkes Kemenkes. Sedangkan untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tetap diangka 7 kasus," kata Sri dalam keterangan pers tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (5/4/2020).
Adapun kasus PDP Covid-19 yang masih dalam perawatan atau pengawasan RS sebanyak 48 orang dan selesai/sembuh sebanyak 12 orang, sehingga total jumlah PDP sebanyak 77 orang.
"Untuk yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih dalam pengawasan/perawatan RS sebanyak 34 orang dan masih nol atau belum ada yang sembuh. Sehingga total jumlah kasus Positif Covid-19 di Kota Bogor sebanyak 41 orang, masih tetap sama seperti hari sebelumnya," ujarnya.
Sedangkan total orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 di Kota Bogor jumlah total sebanyak 763 yang terdiri dari 364 orang selesai dan sisanya masih dalam pantauan sebanyak 322 orang. Sementara itu, guna mengurangi risiko penularan terhadap tenaga kesehatan yang jumlahnya sangat terbatas, Pemkot Bogor meminta bantuan penambahan relawan tenaga medis kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bogor sebanyak 56 orang untuk menutupi kekurangan.
"Sehubungan dengan semakin bertambahnya kasus pasien dengan indikasi Covid-19 dan keterbatasan tenaga medis yang tersedia di RSUD Kota Bogor, dengan ini kami memohon bantuan tenaga relawan medis, yang akan diperbantukan di RSUD Kota Bogor sebagai salah satu RS rujukan paling banyak menampung pasien kasus Covid-19," jelas Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Minggu (5/4/2020).
Dia menyebutkan, kebutuhan jenis tenaga dokter sebanyak 35 orang, saat ini pihaknya kekurangan 19 orang dengan tugas sebagai dokter jaga tiga shift dan triage dua shift. Sedangkan jenis tenaga kesehatan perawat untuk di ruang ICU kebutuhannya sebanyak 16 orang.
"Yang ada saat ini sebanyak delapan orang jadi kekurangan delapan orang, bertugas di dua ruang ICU dengan empat tempat Tidur," katanya. Adapun untuk tenaga perawat umum saat pihaknya membutuhkan 39 orang, dengan kekurangan sebanyak 29 orang.
"Mereka perawat umum bertugas jaga saat ini tiga shift. Dokter yang akan menjadi relawan oleh IDI Kota Bogor dibatasi hari kerja selama 14 hari, kemudian 14 hari untuk isolasi mandiri. Hal ini untuk melindungi dokter dari risiko penularan Covid-19," ujarnya.
Menurutnya, IDI Kota Bogor memberikan tiga syarat untuk tenaga medis yang ingin menjadi relawan yaitu, memiliki STR, memperoleh persetujutan orang tua, istri atau suami, dan bersedia ditempatkan di fasilitas kesehatan Covid-19 selama 28 hari (14 hari kerja, 14 hari karantina).
Juru Bicara Pemkot Bogor untuk Siaga Corona Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, penambahan pasien itu hasil monitoring kasus Covid-19 terhitung hingga pukul 14.00 WIB, Minggu (5/4/2020)."Penambahan kasus meninggal itu ada di pasien berstatus PDP sebanyak 2 orang jadi yang sehari sebelumnya 15 orang, kini menjadi 17 orang, seluruhnya masih menunggu hasil lab Swab Litbangkes Kemenkes. Sedangkan untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tetap diangka 7 kasus," kata Sri dalam keterangan pers tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (5/4/2020).
Adapun kasus PDP Covid-19 yang masih dalam perawatan atau pengawasan RS sebanyak 48 orang dan selesai/sembuh sebanyak 12 orang, sehingga total jumlah PDP sebanyak 77 orang.
"Untuk yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih dalam pengawasan/perawatan RS sebanyak 34 orang dan masih nol atau belum ada yang sembuh. Sehingga total jumlah kasus Positif Covid-19 di Kota Bogor sebanyak 41 orang, masih tetap sama seperti hari sebelumnya," ujarnya.
Sedangkan total orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 di Kota Bogor jumlah total sebanyak 763 yang terdiri dari 364 orang selesai dan sisanya masih dalam pantauan sebanyak 322 orang. Sementara itu, guna mengurangi risiko penularan terhadap tenaga kesehatan yang jumlahnya sangat terbatas, Pemkot Bogor meminta bantuan penambahan relawan tenaga medis kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bogor sebanyak 56 orang untuk menutupi kekurangan.
"Sehubungan dengan semakin bertambahnya kasus pasien dengan indikasi Covid-19 dan keterbatasan tenaga medis yang tersedia di RSUD Kota Bogor, dengan ini kami memohon bantuan tenaga relawan medis, yang akan diperbantukan di RSUD Kota Bogor sebagai salah satu RS rujukan paling banyak menampung pasien kasus Covid-19," jelas Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Minggu (5/4/2020).
Dia menyebutkan, kebutuhan jenis tenaga dokter sebanyak 35 orang, saat ini pihaknya kekurangan 19 orang dengan tugas sebagai dokter jaga tiga shift dan triage dua shift. Sedangkan jenis tenaga kesehatan perawat untuk di ruang ICU kebutuhannya sebanyak 16 orang.
"Yang ada saat ini sebanyak delapan orang jadi kekurangan delapan orang, bertugas di dua ruang ICU dengan empat tempat Tidur," katanya. Adapun untuk tenaga perawat umum saat pihaknya membutuhkan 39 orang, dengan kekurangan sebanyak 29 orang.
"Mereka perawat umum bertugas jaga saat ini tiga shift. Dokter yang akan menjadi relawan oleh IDI Kota Bogor dibatasi hari kerja selama 14 hari, kemudian 14 hari untuk isolasi mandiri. Hal ini untuk melindungi dokter dari risiko penularan Covid-19," ujarnya.
Menurutnya, IDI Kota Bogor memberikan tiga syarat untuk tenaga medis yang ingin menjadi relawan yaitu, memiliki STR, memperoleh persetujutan orang tua, istri atau suami, dan bersedia ditempatkan di fasilitas kesehatan Covid-19 selama 28 hari (14 hari kerja, 14 hari karantina).
(whb)