Bukan Virus Biasa, Pemerintah Diminta Terbuka Soal Penyebaran Covid-19

Senin, 23 Maret 2020 - 23:14 WIB
Bukan Virus Biasa, Pemerintah Diminta Terbuka Soal Penyebaran Covid-19
Bukan Virus Biasa, Pemerintah Diminta Terbuka Soal Penyebaran Covid-19
A A A
JAKARTA - Pemerintah diminta terbuka dalam memberikan informasi dan situasi penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid 19) . Pasalnya, virus Corona ini bukan virus biasa.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi (FSP FARKES R) Idris Idham. Termasuk dengan melakukan edukasi kepada masyarakat agar mereka menyadari dan waspada, sambungnya, sehingga anjuran social distancing berjalan efektif.

"Pemerintah wajib segera menyediakan tempat layanan kesehatan yang memadai dan cukup untuk mempersiapkan kemungkinan peningkatan jumlah pasien. Bukan hanya rumah sakit atau layanan kesehatan milik pemerintah tetapi juga swasta," kata Idris di Jakarta, Senin (23/3/2020).

Idris juga mengingatkan, bahwa para pekerja kesehatan bekerja dalam kondisi kerja yang aman dan dengan peralatan perlindungan yang memadai. Seperti masker, sarung tangan, kacamata goggles, jubah pelindung, sanitizer tangan, sabun, air dan peralatan kebersihan. (Baca Juga: Antipasi Kemungkinan Terburuk, Jaktim Siapkan 24 Gedung untuk Tempat Isolasi
"Ini harus disediakan tidak hanya di rumah sakit. Tetapi juga untuk pekerja garis depan yang mendukung karantina dan isolasi rumah. Bahwa alat-alat medis yang sesuai dengan prosedur perlindungan diri dan cairan sterilisasi harus diprioritaskan untuk pekerja kesehatan di lini depan," lanjutnya.

Pihaknya juga menyambut baik adanya tunjangan insentif yang akan diberikan pemerintah untuk para tenaga medis dan penunjang medis sebagai garda terdepan. (Baca Juga: Bersama Lawan Corona Dampingi Perjuangan Tim Medis
"Kami meminta agar insentif tersebut diberikan kepada semua tenaga medis dan non medis yang berhubungan dengan penanganan Covid-19, baik di rumah sakit swasta maupun pemerintah; tanpa memandang status pekerjaan mereka. Hal ini mengingat rentannya risiko yang mereka hadapi ketika menjalankan tugas kemanusiaan ketika menghadapi pasien dengan suspent Corona," tegasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5732 seconds (0.1#10.140)