Sempat Komplain Ridwan Kamil, Bupati Bogor Ungkap 3 Warga Positif Corona dan 1 Meninggal
A
A
A
JAKARTA - Sempat mengkomplain Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soal data Pasien Dalam Pengawasan (PDP) coronavirus disease (COVID-19), Bupati Bogor Ade Yasin malah membeberkan fakta baru yang mencengangkan.
Ade Yasin menyatakan jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 di wilayahnya terus bertambah pascaterungkapnya satu dari tiga warga Jakarta yang tinggal di Kecamatan Bojonggede, meninggal dunia di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.
"Iya. Selain tiga orang terkonfirmasi penyakit virus Corona dan seorang di antaranya meninggal dunia, jumlah PDP dan ODP di Kabupaten Bogor pun jadi melesat atau melonjak angkanya," ungkap Ade kepada wartawan seusai menghadiri kegiatan penyemprotan desinfektan di SMPN 2 Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (19/3/2020).
Ade Yasin menyebutkan, pasien yang meninggal adalah seorang ibu berusia 67 tahun, berprofesi sebagai konsultan pajak. "Setelah dilakukan tracing ternyata bukan satu-satunya pasien positif Corona di Kabupaten Bogor. Anak lelakinya berusia 35 tahun, juga terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona," ujarnya. (Baca: Gubernur Jabar Sebut Ada 5 PDP Corona di Bogor, Bupati Ade Yasin Komplain)
Pria yang tercatat sebagai karyawan swasta itu disebut-sebut pernah berdansa dengan guru dansa warga Kota Depok, WNI paling awal terdeteksi positif Corona. "Ia sempat demam, flu, dan pernah dinyatakan sehat. Namun pada saat dilakukan pemeriksaan berulang-ulang, ternyata lelaki tersebut dinyatakan terkonfirmasi penyakit virus Corona," katanya.
Ade juga menyebutkan ada satu lagi warga Kabupaten Bogor terkonfirmasi positif mengidap virus Corona yang berprofesi sebagai pramugara berusia 27 tahun. "Yang laki-laki tadi (pramugara) walaupun disarankan untuk isolasi mandiri tetapi kami juga harus bergerak cepat untuk melindungi warga lainnya. Juga kami perintahkan tadi pagi RSUD Cibinong untuk menjemput suspect tersebut untuk dikarantina di RSUD Cibinong," ungkapnya.
Sebelumnya, kata dia, pramugara tersebut sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo dan dinyatakan baik. Namun setelah diperiksa ulang, ternyata ia juga terkonfirmasi. "Makanya hari ini saya langsung perintahkan RSUD Cibinong untuk menjemput pasien, mengisolasi dan merawatnya," kata Ade.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Bogor, hingga saat ini jumlah PDP mencapai 86 orang dan jumlah ODP sebanyak 47 orang, di mana dari mereka sudah ada yang dinyatakan sehat. "Mereka yang masuk kategori ODP karena pernah berhubungan atau berinteraksi dengan pasien terkonfirmasi positif penyakit virus untuk melakukan isolasi mandiri. Sebab, jika dibiarkan berkeliaran ODP bisa ke PDP," jelasnya.
Sebelumnya, Ade Yasin sesumbar bahwa wilayahnya yang berpenduduk 5,9 juta jiwa masih nol positif Corona. Bahkan ia menyampaikan komplain kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyebut bahwa ada lima pasien PDP di Kabupaten Bogor.
Ade Yasin menyatakan jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 di wilayahnya terus bertambah pascaterungkapnya satu dari tiga warga Jakarta yang tinggal di Kecamatan Bojonggede, meninggal dunia di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.
"Iya. Selain tiga orang terkonfirmasi penyakit virus Corona dan seorang di antaranya meninggal dunia, jumlah PDP dan ODP di Kabupaten Bogor pun jadi melesat atau melonjak angkanya," ungkap Ade kepada wartawan seusai menghadiri kegiatan penyemprotan desinfektan di SMPN 2 Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (19/3/2020).
Ade Yasin menyebutkan, pasien yang meninggal adalah seorang ibu berusia 67 tahun, berprofesi sebagai konsultan pajak. "Setelah dilakukan tracing ternyata bukan satu-satunya pasien positif Corona di Kabupaten Bogor. Anak lelakinya berusia 35 tahun, juga terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona," ujarnya. (Baca: Gubernur Jabar Sebut Ada 5 PDP Corona di Bogor, Bupati Ade Yasin Komplain)
Pria yang tercatat sebagai karyawan swasta itu disebut-sebut pernah berdansa dengan guru dansa warga Kota Depok, WNI paling awal terdeteksi positif Corona. "Ia sempat demam, flu, dan pernah dinyatakan sehat. Namun pada saat dilakukan pemeriksaan berulang-ulang, ternyata lelaki tersebut dinyatakan terkonfirmasi penyakit virus Corona," katanya.
Ade juga menyebutkan ada satu lagi warga Kabupaten Bogor terkonfirmasi positif mengidap virus Corona yang berprofesi sebagai pramugara berusia 27 tahun. "Yang laki-laki tadi (pramugara) walaupun disarankan untuk isolasi mandiri tetapi kami juga harus bergerak cepat untuk melindungi warga lainnya. Juga kami perintahkan tadi pagi RSUD Cibinong untuk menjemput suspect tersebut untuk dikarantina di RSUD Cibinong," ungkapnya.
Sebelumnya, kata dia, pramugara tersebut sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo dan dinyatakan baik. Namun setelah diperiksa ulang, ternyata ia juga terkonfirmasi. "Makanya hari ini saya langsung perintahkan RSUD Cibinong untuk menjemput pasien, mengisolasi dan merawatnya," kata Ade.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Bogor, hingga saat ini jumlah PDP mencapai 86 orang dan jumlah ODP sebanyak 47 orang, di mana dari mereka sudah ada yang dinyatakan sehat. "Mereka yang masuk kategori ODP karena pernah berhubungan atau berinteraksi dengan pasien terkonfirmasi positif penyakit virus untuk melakukan isolasi mandiri. Sebab, jika dibiarkan berkeliaran ODP bisa ke PDP," jelasnya.
Sebelumnya, Ade Yasin sesumbar bahwa wilayahnya yang berpenduduk 5,9 juta jiwa masih nol positif Corona. Bahkan ia menyampaikan komplain kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyebut bahwa ada lima pasien PDP di Kabupaten Bogor.
(thm)