PMI Sebut Kota Bekasi Kekurangan Cairan Disinfektan
A
A
A
BEKASI - Palang Merah Indondonesia (PMI) Cabang Kota Bekasi mengeluhkan minimnya cairan disinfektan yang dimilikinya. Stok cairan disinfektan itu diperkirakan akan habis dalam seminggu ke depan.
Padahal, cairan ini sangat dibutuhkan untuk antisipasi penyebaran Covid-19 atau virus Corona ."Stok disinfektan akan habis sepekan kedepan, padahal sangat dibutuhkan saat ini," ungkap Humas PMI Cabang Kota Bekasi, Imam Tri Subekti, Senin (16/3/2020).
Menurut dia, cairan disinfektan yang dimiliki merupakan stok untuk antisipasi wabah flu burung beberapa tahun lalu. Saat ini, kata dia, permintaan dari berbagai pihak untuk penyemprotan disinfektan cukup tinggi, seiring mewabahnya virus corona jenis baru atau Covid-19.
"Harapan kami ada lagi pengiriman kembali cairan disinfektan dari Kementerian Kesehatan dan kantor PMI Pusat," kata Imam.
Imam menjelaskan, pihaknya sedang mencari dukungan atau suplai dari PMI Pusat. Sebab, cairan ini sulit, langka dan mahal. Apalagi, stok di Dinas Kesehatan Kota Bekasi juga tidak ada."Stok yang mulai menipis ini sisa dari wabah flu burung beberapa waktu lalu," ujarnya.
Akibat minimnya cairan disinfektan yang dimiliki, PMI Cabang Kota Bekasi, hanya melakukan penyemprotan berdasarkan surat permintaan. Pihak-pihak yang mengajukan penyemprotan juga akan dilayani, melalui sistem antrean. Untuk penyemprotan cairan disinfektan, tidak dikenakan biaya atau gratis.
Beberapa hari lalu, PMI Cabang Kota Bekasi sudah melakukan penyemprotan untuk beberapa sekolah tingkat TK dan SD. Pada Minggu, 15 Maret 2020 kemarin, penyemprotan dilakukan di Kantor Pemkot Bekasi di Jalan Ahmad Yani, hanya untuk ruangan Badan Kepegawaian, Humas dan ruangan Sekda Kota Bekasi.
Untuk Puskesmas yang sudah dilakukan penyemprotan ada empat Puskesmas. Pada hari ini (Senin) penyemprotan akan kembali dilakukan di dua puskesmas yang sudah mengajukan surat permintaan. Setiap penyemprotan, PMI Cabang Kota Bekasi menerjunkan delapan relawan.
Alat yang dioperasikan sebanyak tiga unit, penyemprotan di antaranya dilakukan disudut-sudut ruangan, gagang pintu hingga lokasi tempat orang berlalu-lalang. "Ruang publik seperti sekolah, pemerintahan dan tempat kesehatan memang harus disemprot cairan ini," ucapnya.
Padahal, cairan ini sangat dibutuhkan untuk antisipasi penyebaran Covid-19 atau virus Corona ."Stok disinfektan akan habis sepekan kedepan, padahal sangat dibutuhkan saat ini," ungkap Humas PMI Cabang Kota Bekasi, Imam Tri Subekti, Senin (16/3/2020).
Menurut dia, cairan disinfektan yang dimiliki merupakan stok untuk antisipasi wabah flu burung beberapa tahun lalu. Saat ini, kata dia, permintaan dari berbagai pihak untuk penyemprotan disinfektan cukup tinggi, seiring mewabahnya virus corona jenis baru atau Covid-19.
"Harapan kami ada lagi pengiriman kembali cairan disinfektan dari Kementerian Kesehatan dan kantor PMI Pusat," kata Imam.
Imam menjelaskan, pihaknya sedang mencari dukungan atau suplai dari PMI Pusat. Sebab, cairan ini sulit, langka dan mahal. Apalagi, stok di Dinas Kesehatan Kota Bekasi juga tidak ada."Stok yang mulai menipis ini sisa dari wabah flu burung beberapa waktu lalu," ujarnya.
Akibat minimnya cairan disinfektan yang dimiliki, PMI Cabang Kota Bekasi, hanya melakukan penyemprotan berdasarkan surat permintaan. Pihak-pihak yang mengajukan penyemprotan juga akan dilayani, melalui sistem antrean. Untuk penyemprotan cairan disinfektan, tidak dikenakan biaya atau gratis.
Beberapa hari lalu, PMI Cabang Kota Bekasi sudah melakukan penyemprotan untuk beberapa sekolah tingkat TK dan SD. Pada Minggu, 15 Maret 2020 kemarin, penyemprotan dilakukan di Kantor Pemkot Bekasi di Jalan Ahmad Yani, hanya untuk ruangan Badan Kepegawaian, Humas dan ruangan Sekda Kota Bekasi.
Untuk Puskesmas yang sudah dilakukan penyemprotan ada empat Puskesmas. Pada hari ini (Senin) penyemprotan akan kembali dilakukan di dua puskesmas yang sudah mengajukan surat permintaan. Setiap penyemprotan, PMI Cabang Kota Bekasi menerjunkan delapan relawan.
Alat yang dioperasikan sebanyak tiga unit, penyemprotan di antaranya dilakukan disudut-sudut ruangan, gagang pintu hingga lokasi tempat orang berlalu-lalang. "Ruang publik seperti sekolah, pemerintahan dan tempat kesehatan memang harus disemprot cairan ini," ucapnya.
(whb)