Jelang Ramadhan, Warga Cakung Minta Anies Hentikan Wacana Penggusuran

Senin, 09 Maret 2020 - 10:45 WIB
Jelang Ramadhan, Warga Cakung Minta Anies Hentikan Wacana Penggusuran
Jelang Ramadhan, Warga Cakung Minta Anies Hentikan Wacana Penggusuran
A A A
JAKARTA - Warga di sepanjang proyek Jalan Tol Dalam Kota Jalan Tol Sunter-Pulogebang milik Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) di wilayah Cakung, Jakarta Timur, tengah dilanda keresahan. Sebab, bangunan mereka yang kebanyakan dijadikan tempat usaha akan dibongkar dalam waktu dekat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga DKI. Mereka sedih, sebab di jelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, usaha mereka terancam dibongkar.

"Kami minta Pak Gubernur Anies memberi keringanan. Jangan bongkar bangunan kami sekarang, karena ini kan mau bulan Ramadhan dan Idul Fitri, kami masih mau usaha. Karena butuh uang untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri," ujar Ibu Hasnah, seorang warga yang membuka usaha warung makan kepada wartawan, Senin (9/3/2020).

Dia meminta, Anies agar menginstruksikan anak buahnya dalam hal ini Kepala Dinas Bina Marga, dan Satpol PP untuk tidak melakukan pembongkaran. Karena, kata dia, warga mendengar isu-isu akan ada pembongkaran paksa. "Kami selaku pemilih Pak Anies dalam Pilkada mengingatkan beliau, akan janjinya untuk tidak melakukan penggusuran," katanya.

Hasnah mengatakan, jika memaksakan diri membongkar bangunan warga sebelum Ramadhan, berarti Pemprov DKI kejam kepada warga. Karena, kata dia, tidak memikirkan betapa sulitnya memenuhi kebutuhan hidup menjelang Hari Raya.

"Kalau digusur sekarang kami tidak akan punya uang untuk Ramadhan dan Idul Fitri. Kami juga tidak akan bisa mudik Lebaran nanti, kalau tempat usaha kami dibongkar," ucapnya.

Warga lainnya, Anwar, pemilik usaha bengkel sepeda motor mengaku sedih. Sebab usaha yang sudah dibukannya sejak bertahun-tahun lalu akan dibongkar. Ia hanya berharap, pembongkaran tidak dilakukan buru-buru, karena ia masih perlu mengumpulkan uang untuk membuka usaha baru di rempat lain. "Paling tidak, kalaupun maundibongkar sebaiknya tunggu sampai habis lebaran lah. Jangan sekarang," keluh Anwar.

Anwar berharap, Gubernur Anies mengkaji ulang rencana pembongkaran ini. Apalagi proyek tersebut bukan proyek DKI, melainkan proyek Kementerian PU. "Pak Anies kami harap dapat mengkaji ulang dan meneliti rencana penggusuran ini," harapnya.

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Pemprov DKI telah menghamburkan uang ratusan miliar untuk membebaskan tanah. Tapi hasil yang dibebaskan malah digunakan untuk tiang tol. Harusnya, kata dia, uang itu digunakan untuk peningkatan pelayanan transportasi umum, subsidi KJP Plus, KJS Plus sesuai dengan janji Anies saat kampanye.

Di tempat lain, kata dia, jalan disempitkan dengan dibangunnya pelebaran trotoar supaya pejalan kaki nyaman. Tapi di Jalan Cakung jalan dilebarkan, apa manfaat bagi kami rakyat kecil. Sementara itu, berdasarkan temuan di lapangan, kondisi Jalan Raya Bekasi dari gedung Master Steel hingga Grand Cakung, Jakarta Timur, rusak parah. Ruas jalan arah Bekasi maupun arah Pulogadung tersebut rusak dan berlubang.

"Selain berlubang, kondisi jalan ini juga tak sama rata lantaran ada beberapa sisi jalan yang berlubang ditambal kembali menggunakan aspal. Akibat kerusakan ini, pengendara yang melewati ruas jalan tersebut harus memperlambat laju kendaraannya. Jalan sepanjang 6,3 kilometer ini diduga rusak karena pembangunan jalan tol dalam kota yang membuat jalan tersebut sering dilewati kendaraan berat proyek," tuturnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7275 seconds (0.1#10.140)