Ibu Laporkan Bayinya Diculik Penumpang Angkot di Tangsel Ternyata Palsu

Minggu, 01 Maret 2020 - 08:39 WIB
Ibu Laporkan Bayinya Diculik Penumpang Angkot di Tangsel Ternyata Palsu
Ibu Laporkan Bayinya Diculik Penumpang Angkot di Tangsel Ternyata Palsu
A A A
TANGERANG SELATAN - Media sosial sempat digemparkan oleh kabar adanya peristiwa penculikan bayi di dalam angkutan kota (angkot) jurusan Lebak Bulus-Parung. Sang pelapor, Aura Indah Permata, mengaku seolah-olah dihipnosis dan bayinya dibawa lari oleh sesama penumpang.

Isu penculikan bayi itu tersebar luas di berbagai media sosial, Sabtu 29 Februari 2020 malam. Dalam narasi yang disebar disebutkan, jika baru saja terjadi penculikan dengan cara menghipnotis korban di dalam Angkot. Lalu dilampirkan pula foto bayi kecil pada isi broadcast itu. (Baca juga: Ditinggal Ibu ke Warung, Bayi 2 Minggu Diculik dari Rumah)

Polisi bergerak cepat dengan menerjunkan tim menyisir ke lokasi di sekitaran lapangan terbang Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel). Pengakuan korban, dia tak sadar karena dihipnosis seseorang di dalam angkot hingga diturunkan di Pondok Cabe.

Awalnya petugas kesulitan melakukan penyelidikan, lantaran Aura yang didampingi sang suami masih terlihat begitu shock saat melapor di Polsek Pamulang. Namun setelah ditelusuri, rupanya pengakuan dan laporan Aura bertolak belakang dengan fakta yang dihimpun polisi.

"Hasil pendalaman kasus penculikan bayi dan keterangan dari ibu Tia teman pelapor, bahwa pelapor tidak pernah punya bayi dan laporan yang dibuat tidak benar," ujar Kapolsek Pamulang Kompol Hadi Supriatna, Minggu (1/3/2020). (Baca juga: KPAI Imbau Orang Tua Tak Posting Foto Anak di Medsos)

"Setelah dikonprontir, pelapor sudah mengakui laporannya tidak benar. Pelapor sedang diperiksa untuk didalami. Laporan selengkapnya nanti menyusul, kita sampaikan," sambung Hadi.

Menurut Hadi, polisi akan memberikan ganjaran hukum atas apa yang diperbuat oleh pelapor yakni Aura Indah Permata, suaminya, serta yang awal memulai menyebarluaskan kabar penculikan di media sosial."Kita akan proses. Kita sedang dalami motif dan sebagainya," tukasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1430 seconds (0.1#10.140)