HUT Ke-23 Kota Bekasi, Begini Logo dan Filosofinya
A
A
A
BEKASI - Kota Bekasi pada 10 Maret mendatang akan memasuki usia yang ke-23. Pemerintah Kota Bekasi membuka kesempatan bagi masyarakat secara terbuka dalam perhelatan lomba pembuatan desain logo dan filosofinya.
Lomba dibuka sejak 1-14 Februari atau dua pekan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian. Tema logo itu adalah tersedianya sarana dan prasarana memadai menuju masyarakat yang cerdas, kreatif, maju, sejahtera, dan ihsan dengan hadiah Rp20 juta.
Kota Bekasi menggandeng kalangan profesional sebagai dewan juri. Mereka adalah M Harun Al Rasyid sebagai ketua tim juri serta dua anggotanya Tommy Sastroatmodjo dan Rizki Trestianto. ”Lomba ini diikuti 281 orang dengan menampilkan 397 karya,” kata Harun, Selasa (18/2/2020).
Menurut dia, antusiasme masyarakat dalam pembukaan lomba itu sangat besar. Peserta didominasi masyarakat luar Bekasi sekitar 70%. Mekanisme penunjukan hasil karya pembuatan logo terbaik dipilih bukan dengan serta merta.
Peserta diminta memenuhi lima persyaratan untuk dipilih dewan juri. “Ada lima kriteria yang harus dipenuhi sesuai aturan,” ucapnya. Sehingga, proses pemenang harus berjenjang dari 281 orang dikerucutkan menjadi 30 kemudian 10 hingga penunjukan pemenang oleh juri.
Lima kriteria tersebut yakni orisinalitas karya, relavansi logo dengan tema HUT ke-23 Kota Bekasi. Selanjutnya, unsur estetika dengan pengaplikasian logo pada berbagai platform media publikasi. “Desain logo ini bisa digunakan selama satu tahun,” kata Harun.
Saat ini, logo yang digunakan adalah hasil karya mahasiswa asal Riau yakni Zulkifli Alfaiq. Desain logo yang dibuatnya dengan beberapa filosofi. Pertama logo itu terdapat Tugu Patriot dengan bambu runcing lima yang berdiri tegak dan pilar batas wilayah.
Hal itu melambangkan Kota Bekasi adalah Kota Patriot. Warna abu – abu melambangkan Kota Bekasi adalah kota sangat bersejarah. Angka 23 dengan bentuk ulir menuju ke atas. “Ini merepresentasikan Kota Bekasi sebagai kota yang maju dan selalu mengembangkan potensi daerah,” ujar Zulkifli.
Kemudian, warna gradasi merah dan kuning melambangkan energi, semangat, keberanian, keharmonisan dan kesejahteraan Kota Bekasi. Warna biru melambangkan ketenangan, keceriaan, kenyamanan, keluasan wawasan dan kreativitas masyarakat dalam kehidupan sosial.
“Warna hijau melambangkan kesuburan dan ketenangan Kota Bekasi yang selalu tumbuh menjadi kota yang lebih maju,” jelasnya.
Terdapat lima ikon infrastruktur Kota Bekasi merupakan Tugu Patriot sebagai lambang kota dengan sejarah perjuangan para patriot. Rumah ibadah yang merepresentasikan Kota Bekasi menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk menjadi kota sejahtera dan ihsan dalam keberagamannya. “Bentuk ombak pada logo melambangkan Kota Bekasi memerhatikan kesejahteraan kehidupan sosial,” ucapnya.
Lomba dibuka sejak 1-14 Februari atau dua pekan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian. Tema logo itu adalah tersedianya sarana dan prasarana memadai menuju masyarakat yang cerdas, kreatif, maju, sejahtera, dan ihsan dengan hadiah Rp20 juta.
Kota Bekasi menggandeng kalangan profesional sebagai dewan juri. Mereka adalah M Harun Al Rasyid sebagai ketua tim juri serta dua anggotanya Tommy Sastroatmodjo dan Rizki Trestianto. ”Lomba ini diikuti 281 orang dengan menampilkan 397 karya,” kata Harun, Selasa (18/2/2020).
Menurut dia, antusiasme masyarakat dalam pembukaan lomba itu sangat besar. Peserta didominasi masyarakat luar Bekasi sekitar 70%. Mekanisme penunjukan hasil karya pembuatan logo terbaik dipilih bukan dengan serta merta.
Peserta diminta memenuhi lima persyaratan untuk dipilih dewan juri. “Ada lima kriteria yang harus dipenuhi sesuai aturan,” ucapnya. Sehingga, proses pemenang harus berjenjang dari 281 orang dikerucutkan menjadi 30 kemudian 10 hingga penunjukan pemenang oleh juri.
Lima kriteria tersebut yakni orisinalitas karya, relavansi logo dengan tema HUT ke-23 Kota Bekasi. Selanjutnya, unsur estetika dengan pengaplikasian logo pada berbagai platform media publikasi. “Desain logo ini bisa digunakan selama satu tahun,” kata Harun.
Saat ini, logo yang digunakan adalah hasil karya mahasiswa asal Riau yakni Zulkifli Alfaiq. Desain logo yang dibuatnya dengan beberapa filosofi. Pertama logo itu terdapat Tugu Patriot dengan bambu runcing lima yang berdiri tegak dan pilar batas wilayah.
Hal itu melambangkan Kota Bekasi adalah Kota Patriot. Warna abu – abu melambangkan Kota Bekasi adalah kota sangat bersejarah. Angka 23 dengan bentuk ulir menuju ke atas. “Ini merepresentasikan Kota Bekasi sebagai kota yang maju dan selalu mengembangkan potensi daerah,” ujar Zulkifli.
Kemudian, warna gradasi merah dan kuning melambangkan energi, semangat, keberanian, keharmonisan dan kesejahteraan Kota Bekasi. Warna biru melambangkan ketenangan, keceriaan, kenyamanan, keluasan wawasan dan kreativitas masyarakat dalam kehidupan sosial.
“Warna hijau melambangkan kesuburan dan ketenangan Kota Bekasi yang selalu tumbuh menjadi kota yang lebih maju,” jelasnya.
Terdapat lima ikon infrastruktur Kota Bekasi merupakan Tugu Patriot sebagai lambang kota dengan sejarah perjuangan para patriot. Rumah ibadah yang merepresentasikan Kota Bekasi menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk menjadi kota sejahtera dan ihsan dalam keberagamannya. “Bentuk ombak pada logo melambangkan Kota Bekasi memerhatikan kesejahteraan kehidupan sosial,” ucapnya.
(jon)