Bapeten Temukan Tingkat Kenaikan Radioaktif Nuklir di Sekitar Perumahan Batan Indah

Kamis, 13 Februari 2020 - 20:05 WIB
Bapeten Temukan Tingkat...
Bapeten Temukan Tingkat Kenaikan Radioaktif Nuklir di Sekitar Perumahan Batan Indah
A A A
TANGERANG SELATAN - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menemukan tingkat kenaikan radioaktif nuklir di sekitar Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan (Tangsel).

Terungkapnya kenaikan radioaktif nuklir berawal dari pemantauan radioaktivitas nuklir di kawasan Pamulang, Perum Dinas Puspiptek, Muncul, kampus ITI, Perumahan Batan Indah, serta Stasiun Serpong, pada 30-31 Januari 2020.

Dari hasil pemantauan di sejumlah wilayah itu tampaknya normal saja. Namun, di Perumahan Batan Indah terjadi kenaikan nilai radioaktif nuklir yang mengkhawatirkan sehingga perlu dilakukan upaya pembersihan.

Juru Bicara Bapeten Abdul Qohhar mengatakan, untuk mengecek tingkat kenaikan radioaktif nuklir, pihaknya memiliki alat pantau radioaktif lingkungan bergerak atau RDMS-MONA.

"Tim uji fungsi melakukan pengecekan ulang dan penyisiran di sekitar kawasan tersebut dan menemukan nilai radioaktivitas lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan serta di atas nilai normal," ujar Qohhar di Pamulang, Kamis (13/2/2020).

Menurutnya, paparan radiasi di tiap daerah memiliki nilai berbeda satu dengan yang lain. Nilai paparan radiasi nuklir itu biasanya hanya sangat kecil, tapi ini di atas normal alias bisa membahayakan.

"Dari hasil survei pemetaan radioaktivitas lingkungan ditemukan ada anomali di sekitar Perum Batan Indah yang nilainya di atas normal. Secara teknis kenaikan paparan ini tidak mungkin terjadi bila tidak ada sumber yang memancarkan radiasi," ungkapnya.

Bapeten menemukan benda serpihan yang menjadi sumber meningkatnya radioaktif nuklir di Perum Batan Indah dan sedang diteliti. "Untuk faktor penyebab terbukti ada material radioaktif di area tersebut yang menimbulkan kontaminasi tanah. Mengapa ada sumber di sana, siapa yang membawanya ke sana, dan apa motifnya, kami belum fokus ke sana," ujar Qohhar.

Paparan radioaktif nuklir ini memiliki dua bahaya serius jika terkena manusia. Pertama bahaya radiasi eksternal. Kalau dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek samping seperti penyakit kanker, katarak, dan lain-lain.

"Kedua radiasi internal. Bila kontaminasi ini masuk ke vegetasi di area tersebut dan vegetasi tersebut dikonsumsi, maka kontaminan akan masuk tubuh. Dampaknya sama dengan pertama," katanya.

Dia menuturkan kontaminasi radioaktif nuklir di wilayah itu telah menyebar sehingga perlu dilakukan pembersihan seperti pengerukan tanah dan penebangan pohon. "Tim Batan yang akan melakukan kegiatan dekontaminasi tersebut dengan didampingi tim Bapeten untuk memastikan bahwa paparan di area itu kembali normal," ujar Qohhar.

Meski demikian, pihaknya belum melakukan treatment ke warga. Namun, direncanakan mengambil sampling ke warga agar mengetahui ada tidaknya warga sekitar yang terkena paparan atau kontaminasi internal.
(jon)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1391 seconds (0.1#10.140)