Pasien Suspect Corona di RS Eka Hospital Demam Tinggi Sepulang dari China

Senin, 03 Februari 2020 - 15:20 WIB
Pasien Suspect Corona di RS Eka Hospital Demam Tinggi Sepulang dari China
Pasien Suspect Corona di RS Eka Hospital Demam Tinggi Sepulang dari China
A A A
JAKARTA - Pihak Rumah Sakit (RS) Eka Hospital, Cibubur, membeberkan kronologi pasien suspect virus Corona yang sempat dirawat di rumah sakit tersebut. Sang pasien masuk rumah sakit setelah mengalami demam tinggi pascapulang dari China.

Dokter Spesialis Paru RS Eka Hospital, dr Paulus Arka, mengatakan, warga negara Indonesia (WNI) tersebut mengalami demam tinggi hingga 40 derajat celcius setelah pulang 10 hari dari China.

"Untuk gejala pneumonia dan pernapasan tidak ada ke arah virus Corona," ujar dr Arka kepada wartawan di RS Hospital, Senin (3/2/2020). (Baca juga: Negatif Virus Corona, Pasien di RS Eka Hospital Cibubur Idap Viral Infection)

Dia menuturkan, pasien suspect Corona itu sejak masuk RS Hospital dipantau secara intensif. Pihak RS Hospital juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabuputen Bogor untuk dilakukan pemeriksaan sampel terkait virus Corona.

"Sesuai prosedur pemeriksaan, hasilnya dinyatakan negatif. Kalau dari kita bilangnya tetap infeksi virus, tapi tidak dengan yang Corona," beber dr Arka. (Baca juga: Virus Corona Merebak, Masyarakat Perlu Waspada tapi Tk Perlu Paranoid)

Saat ini pasien suspect virus Corona dalam kondisi baik, namun tetap diperlukan pemantauan tim dokter spesialis. "Jadi pasien telah dipindahkan ke ruang perawatan regular hingga dinyatakan benar-benar sehat untuk pulang," kata Arka.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Dedi Syarif, menyatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan APD yang lengkap dalam pengambilan sampel swab nasofaring.

"Jadi hasil sampel yang sudah kita ambil dipasien (RS Eka Hospital) langsung dibawa ke Balitbangkes untuk dilakukan pemeriksaan dan dalam dua hari kerja hasilnya sudah valid negatif," pungkas dr Dedi. (Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Pemkot Bogor Beri Perhatian Khusus Sekolah Internasional)
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5329 seconds (0.1#10.140)