Polda Metro Jaya Terus Lakukan Penyelidikan untuk Bongkar Penjualan Anak
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya terus melakukan kerja sama dengan seluruh stake holder untuk mengungkap jaringan penjualan anak di bawah umur yang diduga marak dilakukan usai ditutupnya lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, penyidik dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya beserta seluruh pihak yang terkait terus melakukan penelusuran terkait dugaan adanya lokasi lain yang menjual anak di bawah umur untuk dijadikan pekerja seks komersil (PSK). "Ini kan perbuatan keji, sampai sekarang kita masih lakukan penelusuran terkait dugaan adanya tempat lain yang menjadikan anak-anak sebagai PSK," kata Yusri kepada wartawan Kamis (30/1/2020).
Yusri menuturkan, sejauh ini pihaknya juga masih mendampingi para korban yang sebelumnya berhasil dibebaskan dari kafe Khayangan di Jakarta Utara. Dari pemeriksaan menunjukan kalau pemilik kafe ini sebelumnya memang membuka usaha serupa di Kalijodo.
"Sebelum di Jakarta Utara dia memang sudah buka di Kalijodo," tuturnya. (Baca: Polda Gulung Sindikat Penjualan Anak untuk Jadi PSK Beromzet Rp2 Miliar)
Yusri melanjutkan, dari hasil pemeriksaan kesehatan tidak ditemukan adanya penyakit serius di tubuh para korban. Selain itu, para korban yang rata-rata berusia belasan ini juga sudah dipertemukan dengan keluarganya. "Kita akan lakukan pendampingan kepada korban hingga traumanya hilang," ujarnya.
Seperti diketahui, pihak kepolisian berhasil menangkap enam orang pelaku penjualan anak di bawah umur yang dijadikan PSK di Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Para korban bahkan dipaksa melayani tamu sebanyak 10 orang tiap harinya dan hanya mendapat bayaran Rp60 ribu pertamu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, penyidik dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya beserta seluruh pihak yang terkait terus melakukan penelusuran terkait dugaan adanya lokasi lain yang menjual anak di bawah umur untuk dijadikan pekerja seks komersil (PSK). "Ini kan perbuatan keji, sampai sekarang kita masih lakukan penelusuran terkait dugaan adanya tempat lain yang menjadikan anak-anak sebagai PSK," kata Yusri kepada wartawan Kamis (30/1/2020).
Yusri menuturkan, sejauh ini pihaknya juga masih mendampingi para korban yang sebelumnya berhasil dibebaskan dari kafe Khayangan di Jakarta Utara. Dari pemeriksaan menunjukan kalau pemilik kafe ini sebelumnya memang membuka usaha serupa di Kalijodo.
"Sebelum di Jakarta Utara dia memang sudah buka di Kalijodo," tuturnya. (Baca: Polda Gulung Sindikat Penjualan Anak untuk Jadi PSK Beromzet Rp2 Miliar)
Yusri melanjutkan, dari hasil pemeriksaan kesehatan tidak ditemukan adanya penyakit serius di tubuh para korban. Selain itu, para korban yang rata-rata berusia belasan ini juga sudah dipertemukan dengan keluarganya. "Kita akan lakukan pendampingan kepada korban hingga traumanya hilang," ujarnya.
Seperti diketahui, pihak kepolisian berhasil menangkap enam orang pelaku penjualan anak di bawah umur yang dijadikan PSK di Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Para korban bahkan dipaksa melayani tamu sebanyak 10 orang tiap harinya dan hanya mendapat bayaran Rp60 ribu pertamu.
(whb)