BBWSC Segera Bebaskan Lahan untuk Normalisasi Kali Bekasi
A
A
A
BEKASI - Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) mulai melakukan pembebasan lahan untuk menormalisasi Kali Bekasi. Normalisasi Kali Bekasi masuk rencana proyek strategis nasional untuk penangulangan banjir di Bekasi dan sekitarnya. Rencananya, normalisasi itu akan dimulai 2021 mendatang.
Kepala BBWSCC, Bambang Hidayah mengatakan, normalisasi Kali Bekasi masuk proyek nasional hingga 2021 mendatang. Hanya saja, tahun ini BBWSC baru melakukan pengadaan alat dengan rencana melakukan pembebasan lahan."Tahun depan proyek itu dapat dilakukan, secara sporadis sudah dilakukan di titik-titik tertentu," kata Bambang pada Kamis (16/1/2020).
Menurut dia, normalisasi Kali Bekasi akan dilakukan mulai dari pertemuan Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas mengarah ke Bendung Bekasi. Adapun, rencana panjang normalisasi kurang lebih sekitar 2 kilometer. "Namun bisa saja lokasi normalisasi diubah dengan menarik sedikit ke Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas," ujarnya.
Mengenai usulan Komunitas Peduli Sungai Ciliwung Cisadane (KP2C) soal pembangunan pintu air, pihaknya akan membahas terlebih dahulu. Terutama soal sisi fungsionalitas dan perencanaan. Selain itu, lanjut dia, untuk rencana pembangunan Waduk Narogong yang berfungsi meminimalisasi banjir di wilayah Kota Bekasi akan dilakukan juga.
Waduk tersebut juga akan difungsikan sebagai tempat tampung air baku Kota Bekasi dan sebagian Kabupaten Bogor. Saat ini, BBWSCC akan menghimpun masukan dari semua masyarakat, khususnya terkait dengan lokasi pembangunan waduk tersebut."Waduk ini sangat berguna untuk menimalisir banjir di wilayah tersebut," ungkapnya.
Ketua KP2C, Puarman mengatakan, empat rekomendasi dari KP2C sudah pernah diajukan ke pemerintah pusat sejak tahun lalu. Rekomendasi tersebut merupakan hasil pengamatan sejak 2006 silam. "Rekomendasi yang disorongkan KP2C dalam rangka pencegahan luapan Sungai Cileungsi maupun Kali Bekasi," katanya.
Apalagi, berdasarkan pengamatan KP2C sejak 2006, luapan sungai Cileungsi dan Kali Bekasi adalah muara banjir di wilayah Kota Bekasi. Empat rekomendasi tersebut adalah, normalisasi Sungai Cileungsi, pembangunan tanggul permanen, pembangunan pintu pengendali air, dan pembangunan waduk di hulu Sungai Cileungsi.
Dengan upaya tersebut di atas, KP2C meyakini potensi banjir di kawasan bantaran Sungai Cileungsi, Cikeas maupun Kali Bekasi dapat diminimalisasi. "Besar harapan kami, empat rekomendasi KP2C ini menjadi pertimbangan Bapak Presiden dan dapat segera diwujudkan untuk banjir di PGP dan Vila Nusa Indah," ucapnya.
Kepala BBWSCC, Bambang Hidayah mengatakan, normalisasi Kali Bekasi masuk proyek nasional hingga 2021 mendatang. Hanya saja, tahun ini BBWSC baru melakukan pengadaan alat dengan rencana melakukan pembebasan lahan."Tahun depan proyek itu dapat dilakukan, secara sporadis sudah dilakukan di titik-titik tertentu," kata Bambang pada Kamis (16/1/2020).
Menurut dia, normalisasi Kali Bekasi akan dilakukan mulai dari pertemuan Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas mengarah ke Bendung Bekasi. Adapun, rencana panjang normalisasi kurang lebih sekitar 2 kilometer. "Namun bisa saja lokasi normalisasi diubah dengan menarik sedikit ke Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas," ujarnya.
Mengenai usulan Komunitas Peduli Sungai Ciliwung Cisadane (KP2C) soal pembangunan pintu air, pihaknya akan membahas terlebih dahulu. Terutama soal sisi fungsionalitas dan perencanaan. Selain itu, lanjut dia, untuk rencana pembangunan Waduk Narogong yang berfungsi meminimalisasi banjir di wilayah Kota Bekasi akan dilakukan juga.
Waduk tersebut juga akan difungsikan sebagai tempat tampung air baku Kota Bekasi dan sebagian Kabupaten Bogor. Saat ini, BBWSCC akan menghimpun masukan dari semua masyarakat, khususnya terkait dengan lokasi pembangunan waduk tersebut."Waduk ini sangat berguna untuk menimalisir banjir di wilayah tersebut," ungkapnya.
Ketua KP2C, Puarman mengatakan, empat rekomendasi dari KP2C sudah pernah diajukan ke pemerintah pusat sejak tahun lalu. Rekomendasi tersebut merupakan hasil pengamatan sejak 2006 silam. "Rekomendasi yang disorongkan KP2C dalam rangka pencegahan luapan Sungai Cileungsi maupun Kali Bekasi," katanya.
Apalagi, berdasarkan pengamatan KP2C sejak 2006, luapan sungai Cileungsi dan Kali Bekasi adalah muara banjir di wilayah Kota Bekasi. Empat rekomendasi tersebut adalah, normalisasi Sungai Cileungsi, pembangunan tanggul permanen, pembangunan pintu pengendali air, dan pembangunan waduk di hulu Sungai Cileungsi.
Dengan upaya tersebut di atas, KP2C meyakini potensi banjir di kawasan bantaran Sungai Cileungsi, Cikeas maupun Kali Bekasi dapat diminimalisasi. "Besar harapan kami, empat rekomendasi KP2C ini menjadi pertimbangan Bapak Presiden dan dapat segera diwujudkan untuk banjir di PGP dan Vila Nusa Indah," ucapnya.
(whb)