Rumah Daan Mogot di Tangsel, Wisata Kota yang Belum Tergali Maksimal
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ternyata memiliki wisata kota yang sangat potensial jika dikelola dengan baik oleh tangan-tangan profesional. Sayangnya, banyak destinasi wisata kota yang ada masih tertidur.
Sehingga, framing masyarakat terhadap pariwisata tetap seputar pemandangan alam saja. Padahal, wisata kota punya banyak keunggulan. Seperti terungkap dari penelitian mahasiswa Universitas Prasetya Mulia (Prasmul), BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Penelitian tugas akhir semester ini, diharap dapat menjadi masukan positif pemerintah.
Direktur Program Sarjana Sekolah Bisnis dan Ekonomi Prasmul Christina Yosevina mengatakan, ada sebanyak 16 karya mahasiswa yang mengangkat potensi wisata kota di Tangsel."Sejumlah potensi pariwisata itu di antaranya adalah mengangkat sejarah Daan Mogot di Tangerang Selatan, Situ Gintung, Hutan Kota BSD, dan Kebun Ide," kata Yosevina kepada SINDOnews, Selasa, 14 Januari 2020 kemarin.
Tidak hanya sejarah Daan Mogot yang masih banyak belum diketahui, lanjut dia, Ternyata di Tangsel ada rumah Daan Mogot yang bisa dijadikan destinasi wisata kota yang menarik dan kaya nilai sejarah jika dikembangkan profesional.
Hasil penelitian mahasiswa terkait potensi wisata kota di Tangsel ini mendapat tanggapan positif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kasubbid Fasilitasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Kemenparekraf, Feri Suprapto sangat mengapresiasi penelitian para mahasiswa terkait potensi wisata kota yang ada di wilayah Tangsel.
Menurutnya, wisata kota di Tangsel masih memiliki tantangan yang sangat besar untuk bisa dikembangkan agar bisa menjadi tujuan wisata alternatif, selain wisata pegunungan."Konsep wisata kita saat ini masih soal alam. Tetapi ada beberapa kota-kota yang menjadi kota antara atau transit yang aksesnya sudah terbuka untuk wisata kotanya. Jadi ini peluang masih kita hadapi saat ini," ucapnya.
Pihaknya pun terus mengembangkan wisata kota yang ada dengan menjalin kerja sama dengan Kementerian PU. Terutama dalam merestorasi kota tua yang ada di Jakarta."Kita bahkan sampai dibentuk sendiri komite independen. Termasuk heritage building. Memang dari sisi peraturan, kewenangan ada di pemda, tetapi kami akan mensuport, baik Kemenpar maupun dari PU," ujarnya.
Dijelaskan dia, potensi industri wisata kota yang ada sangat besar bagi pada lulusan mahasiswa yang ingin berkecimpung dalam pengembangan di dunia pariwisata kota."Peluang mahasiswa unuk masuk ke wisata kota sangat besar, karena dari 13 sektor bidang wisata itu ada. Mahasiswa bisa masuk pada industri yang sudah eksisting, maupun membuat sendiri," ucapnya.
Sehingga, framing masyarakat terhadap pariwisata tetap seputar pemandangan alam saja. Padahal, wisata kota punya banyak keunggulan. Seperti terungkap dari penelitian mahasiswa Universitas Prasetya Mulia (Prasmul), BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Penelitian tugas akhir semester ini, diharap dapat menjadi masukan positif pemerintah.
Direktur Program Sarjana Sekolah Bisnis dan Ekonomi Prasmul Christina Yosevina mengatakan, ada sebanyak 16 karya mahasiswa yang mengangkat potensi wisata kota di Tangsel."Sejumlah potensi pariwisata itu di antaranya adalah mengangkat sejarah Daan Mogot di Tangerang Selatan, Situ Gintung, Hutan Kota BSD, dan Kebun Ide," kata Yosevina kepada SINDOnews, Selasa, 14 Januari 2020 kemarin.
Tidak hanya sejarah Daan Mogot yang masih banyak belum diketahui, lanjut dia, Ternyata di Tangsel ada rumah Daan Mogot yang bisa dijadikan destinasi wisata kota yang menarik dan kaya nilai sejarah jika dikembangkan profesional.
Hasil penelitian mahasiswa terkait potensi wisata kota di Tangsel ini mendapat tanggapan positif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kasubbid Fasilitasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Kemenparekraf, Feri Suprapto sangat mengapresiasi penelitian para mahasiswa terkait potensi wisata kota yang ada di wilayah Tangsel.
Menurutnya, wisata kota di Tangsel masih memiliki tantangan yang sangat besar untuk bisa dikembangkan agar bisa menjadi tujuan wisata alternatif, selain wisata pegunungan."Konsep wisata kita saat ini masih soal alam. Tetapi ada beberapa kota-kota yang menjadi kota antara atau transit yang aksesnya sudah terbuka untuk wisata kotanya. Jadi ini peluang masih kita hadapi saat ini," ucapnya.
Pihaknya pun terus mengembangkan wisata kota yang ada dengan menjalin kerja sama dengan Kementerian PU. Terutama dalam merestorasi kota tua yang ada di Jakarta."Kita bahkan sampai dibentuk sendiri komite independen. Termasuk heritage building. Memang dari sisi peraturan, kewenangan ada di pemda, tetapi kami akan mensuport, baik Kemenpar maupun dari PU," ujarnya.
Dijelaskan dia, potensi industri wisata kota yang ada sangat besar bagi pada lulusan mahasiswa yang ingin berkecimpung dalam pengembangan di dunia pariwisata kota."Peluang mahasiswa unuk masuk ke wisata kota sangat besar, karena dari 13 sektor bidang wisata itu ada. Mahasiswa bisa masuk pada industri yang sudah eksisting, maupun membuat sendiri," ucapnya.
(whb)