BNPB: 366.274 Warga Kota Bekasi Terdampak Banjir
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan rekapitulasi data dampak banjir dan longsor Jabodetabek dan Lebak, Banten.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo mengatakan, pada Minggu (12/1/2020) per pukul 06.00 WIB di Kabupaten Lebak terdapat 1.392 Kepala Keluarga (KK) atau 5.106 jiwa masih mengungsi. "Di Lebak 10 orang meninggal dan satu hilang. Ada 11 titik pengungsian. Jumlah KK terdampak banjir dan longsor sebanyak 2.914 kepala keluarga atau 11.656 jiwa," ujar Agus saat dihubungi SINDOnews, Minggu (12/1/2020).
Di Kota Bekasi terdapat satu titik pengungsian yang dihuni 17 KK atau 63 jiwa. "Di Kota Bekasi jumlah terdampak bencana ada 104.114 KK atau 366.274 jiwa," katanya.
Untuk DKI Jakarta, jumlah pengungsi tinggal di Jakarta Selatan saja dengan lima titik pengungsian. Jumlah pengungsi di Jakarta Selatan sebanyak 271 KK atau 814 jiwa. "Wilayah lain di Jakarta sudah tidak ada pengungsi," ucapnya. (Baca:Jumlah Pengungsi Akibat Banjir Jabodetabek Capai 173 Ribu Orang)
Dia mengimbau masyarakat siap siaga dengan membuat rencana antisipasi bencana, mencatat nomor telepon penting, membentuk komunitas siaga bencana dengan melakukan gotong-royong, menentukan jalur evakuasi dan titik kumpul aman, mempersiapkan perbekalan untuk tiga hari dengan Tas Siaga Bencana, mengamankan dokumen penting, serta segera melaporkan jika ada kerusakan atau tanggul jebol ke kelurahan/kecamatan/Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait.
Menurut Agus, bencana adalah urusan bersama dan merupakan peristiwa yang berulang. "Potensi bencana besar bisa saja terjadi, namun kita tidak pernah tahu kapan akan terjadinya. Seluruh pihak harus terlibat dalam upaya menyelamatkan nyawa manusia dari bencana. Berdasarkan survei hanya 35% yang mampu menyelamatkan diri karena memahami apa yang harus dilakukan ketika bencana," ungkapnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo mengatakan, pada Minggu (12/1/2020) per pukul 06.00 WIB di Kabupaten Lebak terdapat 1.392 Kepala Keluarga (KK) atau 5.106 jiwa masih mengungsi. "Di Lebak 10 orang meninggal dan satu hilang. Ada 11 titik pengungsian. Jumlah KK terdampak banjir dan longsor sebanyak 2.914 kepala keluarga atau 11.656 jiwa," ujar Agus saat dihubungi SINDOnews, Minggu (12/1/2020).
Di Kota Bekasi terdapat satu titik pengungsian yang dihuni 17 KK atau 63 jiwa. "Di Kota Bekasi jumlah terdampak bencana ada 104.114 KK atau 366.274 jiwa," katanya.
Untuk DKI Jakarta, jumlah pengungsi tinggal di Jakarta Selatan saja dengan lima titik pengungsian. Jumlah pengungsi di Jakarta Selatan sebanyak 271 KK atau 814 jiwa. "Wilayah lain di Jakarta sudah tidak ada pengungsi," ucapnya. (Baca:Jumlah Pengungsi Akibat Banjir Jabodetabek Capai 173 Ribu Orang)
Dia mengimbau masyarakat siap siaga dengan membuat rencana antisipasi bencana, mencatat nomor telepon penting, membentuk komunitas siaga bencana dengan melakukan gotong-royong, menentukan jalur evakuasi dan titik kumpul aman, mempersiapkan perbekalan untuk tiga hari dengan Tas Siaga Bencana, mengamankan dokumen penting, serta segera melaporkan jika ada kerusakan atau tanggul jebol ke kelurahan/kecamatan/Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait.
Menurut Agus, bencana adalah urusan bersama dan merupakan peristiwa yang berulang. "Potensi bencana besar bisa saja terjadi, namun kita tidak pernah tahu kapan akan terjadinya. Seluruh pihak harus terlibat dalam upaya menyelamatkan nyawa manusia dari bencana. Berdasarkan survei hanya 35% yang mampu menyelamatkan diri karena memahami apa yang harus dilakukan ketika bencana," ungkapnya.
(jon)