Pria Berkopiah Putih Tewas Ditabrak Kereta di Bekasi
Pria Berkopiah Putih Tewas Ditabrak Kereta di Bekasi
A
A
A
JAKARTA - Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas di Kampung Gede, RT 01/01, Kedung Waringin, Bekasi. Korban diduga tewas pascaditabrak kereta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (7/1/2020) pagi tadi, sekitar pukul 06.00 WIB, yang mana korban ditemukan oleh warga sekitar. Warga yang kaget dengan adanya jenazah korban lantas melaporkan kejadian itu ke polisi.
"Menurut keterangan saksi selaku PKD Stasiun Kedung Waringin, korban diduga tertabrak Kereta Api Argo Wilis K2 jurusan Gambir-Surabaya dari arah Barat ke arah Timur. Korban belum diketahui identitasnya," ujarnya pada wartawan, Selasa (7/1/2020)
Yusri menuturkan, korban ditemukan sudah dalam kondisi mengenaskan dengan luka hancur di seluruh bagian badannya. Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut dan tengah mencari identitas korban.
"Korban ditemukan mengenakan kopiah warna putih, baju kemeja lengan pendek warna putih, dan sarung warna putih. Saat ini jenazahnya dibawa ke rumah sakit guna proses identifikasi," ucapnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (7/1/2020) pagi tadi, sekitar pukul 06.00 WIB, yang mana korban ditemukan oleh warga sekitar. Warga yang kaget dengan adanya jenazah korban lantas melaporkan kejadian itu ke polisi.
"Menurut keterangan saksi selaku PKD Stasiun Kedung Waringin, korban diduga tertabrak Kereta Api Argo Wilis K2 jurusan Gambir-Surabaya dari arah Barat ke arah Timur. Korban belum diketahui identitasnya," ujarnya pada wartawan, Selasa (7/1/2020)
Yusri menuturkan, korban ditemukan sudah dalam kondisi mengenaskan dengan luka hancur di seluruh bagian badannya. Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut dan tengah mencari identitas korban.
"Korban ditemukan mengenakan kopiah warna putih, baju kemeja lengan pendek warna putih, dan sarung warna putih. Saat ini jenazahnya dibawa ke rumah sakit guna proses identifikasi," ucapnya.
(whb)
Explore More