30% Warga Jakarta Ditargetkan Naik Angkutan Umum pada 2020
A
A
A
JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan memperluas cakupan layanan angkutan umum berbasis bus (bus rapid transit/BRT) hingga 90% pada 2020. Ditargetkan sebanyak 30% warga Ibu Kota beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.
Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono mengatakan, target tersebut sesuai dengan instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk meningkatkan jumlah penumpang angkutan umum, khususnya BRT. Saat ini, layanan Transjakarta sudah menjangkau 80% wilayah di Jakarta.
"Ini artinya 8 dari 10 warga sudah bisa mengakses Transjakarta. Tahun depan, target kami naikkan menjadi 90%," kata Agung di kawasan Jakarta Pusat, Senin (30/12/2019).
Agung menjelaskan, saat ini baru 25% warga Ibu Kota beralih menggunakan angkutan umum. Mengacu pada Instruksi Gubernur DKI No 66/2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara, Transjakarta menargetkan 30% penduduk dapat meninggalkan kendaraan pribadi di rumah dan memanfaatkan transportasi massal.
Berdasarkan data Transjakarta, rute BRT atau bus dalam koridor saat ini mencapai 51 rute. Jumlah tersebut naik dari realisasi tahun sebelumnya sebanyak 44 rute. Sementara itu, cakupan Transjabodetabek mencapai 25 rute, wisata tujuh rute, integrasi non-BRT 61 rute, feeder rusun dan angkutan gratis 23 rute.
Selain penambahan rute, Agung melanjutkan, terjadi peningkatan jumlah penumpang yang sangat signifikan pada 2019."Rekor jumlah pelanggan Senin 16 Desember 2019 lalu yang mencapai 998.658 penumpang. Sedikit lagi menyentuh 1 juta penumpag. Alhamdulillah, ini pencapaian luar biasa," ujarnya.
Agung menuturkan, jumlah penumpang Transjakarta sejak beberapa bulan silam berada dikisaran 800.000 penumpang per hari. Karena itu, realisasi penumpang hingga 998.000 merupakan capaian baru bagi BUMD DKI tersebut.
Menurut Agung, sudah terjadi evolusi gaya hidup masyarakat sejak Transjakarta diluncurkan pada 2004 silam oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Keberadaan Transjakarta sudah mengubah pola pikir masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.
Agung memperkirakan total pelanggan Transjakata hingga akhir 2019 atau selama satu tahun mencapai 263 juta. Jumlah tersebut meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya."Terjadi kenaikan hampir 40% dibandingkan tahun lalu. Jumlah kumulatif itu 189 juta penumpang pada 2018 dan 144 juta penumpang pada 2017," tuturnya.
Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transportasi Jakarta, Achmad Izzul Waro menambahkan, secara keseluruhan target capaian armada mikrotrans 2019 sudah tercapai bahkan melebihi target anggaran yang disediakan. Tahun ini seharusnya PT Transjakarta memastikan 1.441 armada tergabung dengan standar layanan minimum Transjakarta mikrotrans.
"Namun pada kenyataanya hingga akhir bulan ini antusiasme pemilik angkot sangat tinggi diberbagai wilayah DKI hingga capaian jumlah armada yang bergabung sudah mencapai 1.660 unit," ujarnya.
Dengan adanya penambahan diluar dugaan ini, Transjakarta harus mengajukan kembali dan bernegosiasi dengan para calon mitra Transjakarta mikrotrans untuk penyerapan bertahap. Diakuinya, sejumlah operator angkutan umum berunjuk rasa ke kantor gubernur untuk minta bergabung dengan JakLingko.
"Sesuai hasil negosiasi yang dilakukan pagi ini sebelum akhirnya calon anggota mitra Transjakarta Mikrotrans ke kantor gubernur, kesepakatanya adalah penyerapan 110 unit dari wilayah Jakarta Utara. Saat ini mitra Transjakarta yang sudah bergabung dari Koperasi Wahana Kalpika (KWK) adalah sebanyak 962 Unit," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Padapotan Sinaga meminta agar PT Transjakarta tidak cepat puas dengan rekor baru penumpang yang mencapai 980.000 itu. Termasuk dengan target peluasan wilayah mencapai 90%. Menurutnya apabila memang sudah mencapai segitu, kemacetan harusnya sudah bisa terurai.
"Faktanya di kawasan yang ada koridor Transjakarta masih macet. Harus dikaji kembali pencapaian jumlah penumpang," ucapnya
Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono mengatakan, target tersebut sesuai dengan instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk meningkatkan jumlah penumpang angkutan umum, khususnya BRT. Saat ini, layanan Transjakarta sudah menjangkau 80% wilayah di Jakarta.
"Ini artinya 8 dari 10 warga sudah bisa mengakses Transjakarta. Tahun depan, target kami naikkan menjadi 90%," kata Agung di kawasan Jakarta Pusat, Senin (30/12/2019).
Agung menjelaskan, saat ini baru 25% warga Ibu Kota beralih menggunakan angkutan umum. Mengacu pada Instruksi Gubernur DKI No 66/2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara, Transjakarta menargetkan 30% penduduk dapat meninggalkan kendaraan pribadi di rumah dan memanfaatkan transportasi massal.
Berdasarkan data Transjakarta, rute BRT atau bus dalam koridor saat ini mencapai 51 rute. Jumlah tersebut naik dari realisasi tahun sebelumnya sebanyak 44 rute. Sementara itu, cakupan Transjabodetabek mencapai 25 rute, wisata tujuh rute, integrasi non-BRT 61 rute, feeder rusun dan angkutan gratis 23 rute.
Selain penambahan rute, Agung melanjutkan, terjadi peningkatan jumlah penumpang yang sangat signifikan pada 2019."Rekor jumlah pelanggan Senin 16 Desember 2019 lalu yang mencapai 998.658 penumpang. Sedikit lagi menyentuh 1 juta penumpag. Alhamdulillah, ini pencapaian luar biasa," ujarnya.
Agung menuturkan, jumlah penumpang Transjakarta sejak beberapa bulan silam berada dikisaran 800.000 penumpang per hari. Karena itu, realisasi penumpang hingga 998.000 merupakan capaian baru bagi BUMD DKI tersebut.
Menurut Agung, sudah terjadi evolusi gaya hidup masyarakat sejak Transjakarta diluncurkan pada 2004 silam oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Keberadaan Transjakarta sudah mengubah pola pikir masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.
Agung memperkirakan total pelanggan Transjakata hingga akhir 2019 atau selama satu tahun mencapai 263 juta. Jumlah tersebut meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya."Terjadi kenaikan hampir 40% dibandingkan tahun lalu. Jumlah kumulatif itu 189 juta penumpang pada 2018 dan 144 juta penumpang pada 2017," tuturnya.
Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transportasi Jakarta, Achmad Izzul Waro menambahkan, secara keseluruhan target capaian armada mikrotrans 2019 sudah tercapai bahkan melebihi target anggaran yang disediakan. Tahun ini seharusnya PT Transjakarta memastikan 1.441 armada tergabung dengan standar layanan minimum Transjakarta mikrotrans.
"Namun pada kenyataanya hingga akhir bulan ini antusiasme pemilik angkot sangat tinggi diberbagai wilayah DKI hingga capaian jumlah armada yang bergabung sudah mencapai 1.660 unit," ujarnya.
Dengan adanya penambahan diluar dugaan ini, Transjakarta harus mengajukan kembali dan bernegosiasi dengan para calon mitra Transjakarta mikrotrans untuk penyerapan bertahap. Diakuinya, sejumlah operator angkutan umum berunjuk rasa ke kantor gubernur untuk minta bergabung dengan JakLingko.
"Sesuai hasil negosiasi yang dilakukan pagi ini sebelum akhirnya calon anggota mitra Transjakarta Mikrotrans ke kantor gubernur, kesepakatanya adalah penyerapan 110 unit dari wilayah Jakarta Utara. Saat ini mitra Transjakarta yang sudah bergabung dari Koperasi Wahana Kalpika (KWK) adalah sebanyak 962 Unit," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Padapotan Sinaga meminta agar PT Transjakarta tidak cepat puas dengan rekor baru penumpang yang mencapai 980.000 itu. Termasuk dengan target peluasan wilayah mencapai 90%. Menurutnya apabila memang sudah mencapai segitu, kemacetan harusnya sudah bisa terurai.
"Faktanya di kawasan yang ada koridor Transjakarta masih macet. Harus dikaji kembali pencapaian jumlah penumpang," ucapnya
(whb)