Gara-Gara Sampah, Airin Pendam Mimpi Persembahkan Adipura untuk Tangsel
A
A
A
JAKARTA - Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang saat ini dihuni oleh sekira 1,6 juta penduduk rupanya memiliki persoalan dalam penanganan sampah. Setiap hari, ada sekira 970 ton sampah yang dihasilkan.
Volume sampah yang cukup besar itu kian jadi masalah, lantaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang di Kapling Nambo, Serpong, sudah over kapasitas. Hanya sekira 250 ton sampah yang bisa diangkut dan dibuang ke sana, sedang sisanya dikelola pihak swasta.
Wali Kota Airin Rachmi Diany mengakui, sejak lama memimpikan Tangsel meraih Piala Adipura. Namun seiring berjalannya waktu, dia menyadari jika mewujudkan semua itu sangat sulit. Bahkan, hingga menjelang akhir periode kedua kepemimpinannya di Tangsel.
"Bagi saya apa sih yang belum selesai? Bagi saya sampah yang belum selesai. Bahwa cita-cita saya, mimpi saya dulu adalah saya bisa memersembahkan piala adipura. Tapi ternyata untuk penilaian piala Adipura di TPA," katanya kepada wartawan, Sabtu (28/12/2019).
Dilanjutkan Airin, mimpinya meraih penghargaan di bidang kebersihan lingkungan harus pupus, lantaran kondisi TPA Cipeucang di Tangsel sudah tak layak. Jumlah volume sampah yang terus meningkat tak sebanding dengan daya tampung TPA yang ada.
"Dan TPA kita saya sadar betul, bahwa terbatasnya lahan dan jumlah penduduk begitu banyak, sedangkan sampah tidak pernah berhenti. Kita bisa liburan lebaran, libur natalan, libur tahun baruan, tapi sampah enggak pernah berhenti. Satu sisi sampah kita semakin menumpuk, semakin banyak," imbuhnya.
Meski begitu, Airin tak berkecil hati dan dia menitipkan kepada Wali Kota terpilih berikutnya agar mampu meraih Piala Adipura. Saat ini, diungkapkannya, Pemkot Tangsel tengah berproses menerapkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
"Mudah-mudahan pertengahan (2020), Juni atau Juli sudah ada pemenang lelangnya siapa, dan sudah mulai progres pembangunan fisik untuk PLTSa yang InsyaAllah progres fisiknya akan selesai kurang lebih selama 2 tahun. Jadi 2 tahun berikutnya baru akan ada PLTSa yang sama persis dilakukan Singapura dan negara lain," terangnya.
Saat ini Pemkot Tangsel sudah menjalin koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat guna mengalihkan pasokan sampah dari TPA Cipeucang ke TPA Nambo, Bogor. Hal itu baru akan mulai terlaksana pada tahun 2020.
"Kita sudah kerja sama dengan pemerintah provinsi jawa barat, dengan Nambo, untuk pembuangan sampah," tukasnya.
Volume sampah yang cukup besar itu kian jadi masalah, lantaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang di Kapling Nambo, Serpong, sudah over kapasitas. Hanya sekira 250 ton sampah yang bisa diangkut dan dibuang ke sana, sedang sisanya dikelola pihak swasta.
Wali Kota Airin Rachmi Diany mengakui, sejak lama memimpikan Tangsel meraih Piala Adipura. Namun seiring berjalannya waktu, dia menyadari jika mewujudkan semua itu sangat sulit. Bahkan, hingga menjelang akhir periode kedua kepemimpinannya di Tangsel.
"Bagi saya apa sih yang belum selesai? Bagi saya sampah yang belum selesai. Bahwa cita-cita saya, mimpi saya dulu adalah saya bisa memersembahkan piala adipura. Tapi ternyata untuk penilaian piala Adipura di TPA," katanya kepada wartawan, Sabtu (28/12/2019).
Dilanjutkan Airin, mimpinya meraih penghargaan di bidang kebersihan lingkungan harus pupus, lantaran kondisi TPA Cipeucang di Tangsel sudah tak layak. Jumlah volume sampah yang terus meningkat tak sebanding dengan daya tampung TPA yang ada.
"Dan TPA kita saya sadar betul, bahwa terbatasnya lahan dan jumlah penduduk begitu banyak, sedangkan sampah tidak pernah berhenti. Kita bisa liburan lebaran, libur natalan, libur tahun baruan, tapi sampah enggak pernah berhenti. Satu sisi sampah kita semakin menumpuk, semakin banyak," imbuhnya.
Meski begitu, Airin tak berkecil hati dan dia menitipkan kepada Wali Kota terpilih berikutnya agar mampu meraih Piala Adipura. Saat ini, diungkapkannya, Pemkot Tangsel tengah berproses menerapkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
"Mudah-mudahan pertengahan (2020), Juni atau Juli sudah ada pemenang lelangnya siapa, dan sudah mulai progres pembangunan fisik untuk PLTSa yang InsyaAllah progres fisiknya akan selesai kurang lebih selama 2 tahun. Jadi 2 tahun berikutnya baru akan ada PLTSa yang sama persis dilakukan Singapura dan negara lain," terangnya.
Saat ini Pemkot Tangsel sudah menjalin koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat guna mengalihkan pasokan sampah dari TPA Cipeucang ke TPA Nambo, Bogor. Hal itu baru akan mulai terlaksana pada tahun 2020.
"Kita sudah kerja sama dengan pemerintah provinsi jawa barat, dengan Nambo, untuk pembuangan sampah," tukasnya.
(ysw)