Optimistis Raup Keuntungan, LRT Jakarta Siapkan Ruang Usaha di 6 Stasiun
A
A
A
JAKARTA - LRT Jakarta hanya memiliki lintasan sepanjang 5,8 kilometer. Namun hal itu tidak membuat semangat manajemen LRT patah arang dalam meraup keuntungan melaui penjualan non tiket (nonfarebox revenue) pada 2020.
Direktur Keuangan dan Pengembangan Bisnis PT LRT Jakarta, Rudy Hartono menyatakan bahwa keunikan LRT dengan moda transportasi massal lain di Jakarta adalah adanya keunikan konsep stasiun.
Maka itu, PT LRT Jakarta tengah merancang empat sektor bisnis utama di luar layanan transportasi. Yakni, periklanan, ritel, telekomunikasi, serta event and activation.
"Periklanan yang akan kita masuki, yaitu pertama, station branding atau naming rights. Ini akan kita tawarkan kepada mitra bisnis kami yang memiliki interest untuk bekerja sama," ujar Rudy saat dikonfirmasi, Minggu (22/12/2019).
Menurut Rudy, melalui keunikan konsep dari enam stasiun LRT diharap mampu menggaet para pelaku bisnis untuk bekerja sama. Keenam Stasiun LRT Jakarta Fase 1 yakni Stasiun LRT Velodrome, Stasiun LRT Equestrian, Stasiun LRT Pulomas, Stasiun LRT Kelapa Gading Boulevard Selatan, Stasiun LRT Mal Kelapa Gading (Boulevard Utara) dan Stasiun LRT Pegangsaan Dua.
"Kalau dilihat, tema setiap stasiun kita itu sudah dirancang berbeda-beda, dengan ruang usaha yang berbeda pula. Kalau Velodrome misalnya lebih kepada sporty, di Pulomas itu lebih ke residensial, kalau Equestrian itu punya view langsung ke sana (lapangan berkuda)," tambahnya.
Hal tersebut dilakukan tidak lain untuk mendorong para penumpang LRT Jakarta untuk menikmati suasana di kawasan stasiun. "Sudah ada vending machine yang punya komitmen dengan kita akan mengisi di 21 titik. Untuk jenis lain seperti kios, UMKM, serta Food and Beverages nanti akan melalui proses lelang supaya mekanismenya transparan," jelasnya.
Selain itu LRT Jakarta juga menawarkan iklan media luar ruang yang tidak dimiliki oleh transportasi massal lain di Jakarta, yakni wrap up station atau sponsor pembungkus stasiun, videotron di luar stasiun, dan iklan di tiang-tiang penyangga jalur kereta LRT. Hal ini merupakan salah satu kelebihan LRT, di mana, semua stasiun dan jalurnya menggunakan konsep lintas layang atau elevated.
"Kami harapkan space stasiun kita ini bisa dimanfaatkan penumpang untuk spend times, bercengkrama, chit-chat atau meeting point," paparnya.
Direktur Keuangan dan Pengembangan Bisnis PT LRT Jakarta, Rudy Hartono menyatakan bahwa keunikan LRT dengan moda transportasi massal lain di Jakarta adalah adanya keunikan konsep stasiun.
Maka itu, PT LRT Jakarta tengah merancang empat sektor bisnis utama di luar layanan transportasi. Yakni, periklanan, ritel, telekomunikasi, serta event and activation.
"Periklanan yang akan kita masuki, yaitu pertama, station branding atau naming rights. Ini akan kita tawarkan kepada mitra bisnis kami yang memiliki interest untuk bekerja sama," ujar Rudy saat dikonfirmasi, Minggu (22/12/2019).
Menurut Rudy, melalui keunikan konsep dari enam stasiun LRT diharap mampu menggaet para pelaku bisnis untuk bekerja sama. Keenam Stasiun LRT Jakarta Fase 1 yakni Stasiun LRT Velodrome, Stasiun LRT Equestrian, Stasiun LRT Pulomas, Stasiun LRT Kelapa Gading Boulevard Selatan, Stasiun LRT Mal Kelapa Gading (Boulevard Utara) dan Stasiun LRT Pegangsaan Dua.
"Kalau dilihat, tema setiap stasiun kita itu sudah dirancang berbeda-beda, dengan ruang usaha yang berbeda pula. Kalau Velodrome misalnya lebih kepada sporty, di Pulomas itu lebih ke residensial, kalau Equestrian itu punya view langsung ke sana (lapangan berkuda)," tambahnya.
Hal tersebut dilakukan tidak lain untuk mendorong para penumpang LRT Jakarta untuk menikmati suasana di kawasan stasiun. "Sudah ada vending machine yang punya komitmen dengan kita akan mengisi di 21 titik. Untuk jenis lain seperti kios, UMKM, serta Food and Beverages nanti akan melalui proses lelang supaya mekanismenya transparan," jelasnya.
Selain itu LRT Jakarta juga menawarkan iklan media luar ruang yang tidak dimiliki oleh transportasi massal lain di Jakarta, yakni wrap up station atau sponsor pembungkus stasiun, videotron di luar stasiun, dan iklan di tiang-tiang penyangga jalur kereta LRT. Hal ini merupakan salah satu kelebihan LRT, di mana, semua stasiun dan jalurnya menggunakan konsep lintas layang atau elevated.
"Kami harapkan space stasiun kita ini bisa dimanfaatkan penumpang untuk spend times, bercengkrama, chit-chat atau meeting point," paparnya.
(kri)