DPRD Minta Pemprov DKI Hentikan Operasional LRT Jakarta
A
A
A
JAKARTA - DPRD DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) menghentikan operasional Light Rail Transit (LRT) Jakarta sambil menunggu pembangunan lanjutanya. Pasalnya, saat ini jarak tempuk LRT hanya 6 kilometer dan berada di kawasan perumahan elite.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik. Menurut dia, hal tersebut jelas tidak tepat sasaran dan tidak mengurai kemacetan.
"LRT Jakarta itu proyek merugi kalau tidak dilanjutkan," kata Taufik kepada wartawan di Jakarta, Jumat 20 Desember 2019.
Politikus Partai Gerindra ini berharap, Pemprov DKI Jakarta segera melanjutkan pembangunan LRT Jakarta dan mengembangkan stasiun agar menjadi daya tarik penumpang LRT. Termasuk dengan integrasi angkutan umum lain.
"Jadikan wahana bermain saja itu LRT, sambil tunggu kelanjutan pembangunanya," pungkasnya.
Sebelumnya, General Manager of Corporate Secretary PT LRT Jakarta, Arnold Kindangen mengatakan, peningkatan penumpang LRT yang beroperasi sejak awal Desember hingga 17 Desember lalu cukup positif. Berdasarkan catatannya, pada pekan pertama sedikitnya terdapat 31.433 orang, lalu pada pekan kedua ada 29.673 orang dan pekan ketiga mencapai 13.081 orang.
"Penumpang paling banyak, berada di Stasiun Velodrome, yakni mencapai 30.596 orang atau 41,2 persen karena terintegrasi dengan transportasi lainnya," kata Arnold.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik. Menurut dia, hal tersebut jelas tidak tepat sasaran dan tidak mengurai kemacetan.
"LRT Jakarta itu proyek merugi kalau tidak dilanjutkan," kata Taufik kepada wartawan di Jakarta, Jumat 20 Desember 2019.
Politikus Partai Gerindra ini berharap, Pemprov DKI Jakarta segera melanjutkan pembangunan LRT Jakarta dan mengembangkan stasiun agar menjadi daya tarik penumpang LRT. Termasuk dengan integrasi angkutan umum lain.
"Jadikan wahana bermain saja itu LRT, sambil tunggu kelanjutan pembangunanya," pungkasnya.
Sebelumnya, General Manager of Corporate Secretary PT LRT Jakarta, Arnold Kindangen mengatakan, peningkatan penumpang LRT yang beroperasi sejak awal Desember hingga 17 Desember lalu cukup positif. Berdasarkan catatannya, pada pekan pertama sedikitnya terdapat 31.433 orang, lalu pada pekan kedua ada 29.673 orang dan pekan ketiga mencapai 13.081 orang.
"Penumpang paling banyak, berada di Stasiun Velodrome, yakni mencapai 30.596 orang atau 41,2 persen karena terintegrasi dengan transportasi lainnya," kata Arnold.
(mhd)