Disdik DKI Minta Kepala Sekolah Kritisi Hasil Renovasi
A
A
A
JAKARTA - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta meminta kepada ratusan kepala sekolah (kepsek) untuk mengawasi hasil renovasi sekolahnya masing-masing. Sebelumnya, DKI melakukan renovasi terhadap 147 sekolah yang rusak sepanjang 2019.
"Jadi setiap kepala sekolah nantinya mendampingi MK (Manajemen Kontruksi) di tiap sekolah. Melakukan pengecekan hasil rehab," kata Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Budi Sulistiyono di SDN Kalideres 12, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (13/12/2019).
Budi melanjutkan, dalam kontruksi sekolah yang dibangun sejumlah perusahaan besar. Pihaknya menekankan keselamatan dan keindahan siswa. Karenanya, pada pembangunan sekolah yang sudah jadi, pihaknya menekankan adanya tembok yang tak lagi lancip, sehingga tak berbahaya bagi pelajar.
Dalam pengecekan dan penyerahan sekolah di SDN Kalideres 12. Budi mengajak puluhan kepala sekolah yang diundang untuk menyisir sejumlah bangunan, dimulai dari lantai empat hingga ke lantai satu.
Segala permasalahan mulai dari listrik, tekanan air, hingga fasilitas seperti pengeras suara menjadi perhatiannya.
"Itu hanya contoh. Makanya saya ajak, supaya saat penyerahan sekolah mereka sudah tahu," katanya.
Budi berharap dengan mengajak kepala sekolah dalam penyerahan ini. Para kepala sekolah menjadi lebih kritis, mereka akan bertanya setiap ada permasalahan maupun pembangunan yang tak sesuai. "Dan saya harapkan MK mau menjaganya," ucap Budi.
PM Manager PT Adhi Karya Persada, Rijal mengatakan beberapa item di sekolah sengaja belum digunakan yang asli karena menghindari pencurian. Saat ini, lanjutnya, beberapa item kaya wastafel sengaja belum terpasang, dan beberapa keran air menggunakan plastik. "Nah nanti kalau misalnya sudah diserahkan baru kita pasang aslinya," ujar Rijal.
Rijal mengatakan, sejauh ini masih ada waktu 180 hari untuk memperbaiki bangunan bila sewaktu waktu rusak.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Kalideres 13, Yeni menilai, kegiatan membantu pihaknya dalam mengawasi proyek. Sekolah ini masuk dalam proyek renovasi berat.
Pasca menghadiri kegiatan itu, Yeni mengatakan, akan mengecek sekolahannya. Ia akan mengecek sebagai mana yang disampaikan Disdik DKI Jakarta. "Tentukan kita jadi paham. Nanti begitu ada pembangunan yang tak sesuai, kami akan laporkan ke sudin," tutupnya.
Sebelumnya awal 2019, Pemprov DKI merehab 147 sekolah di lima wilayah Jakarta dengan nilai Rp2 triliun. Renovasi kemudian dilakukan serempak mulai dari Juni hingga Desember yang terbagi dalam lima paket.
"Jadi setiap kepala sekolah nantinya mendampingi MK (Manajemen Kontruksi) di tiap sekolah. Melakukan pengecekan hasil rehab," kata Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Budi Sulistiyono di SDN Kalideres 12, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (13/12/2019).
Budi melanjutkan, dalam kontruksi sekolah yang dibangun sejumlah perusahaan besar. Pihaknya menekankan keselamatan dan keindahan siswa. Karenanya, pada pembangunan sekolah yang sudah jadi, pihaknya menekankan adanya tembok yang tak lagi lancip, sehingga tak berbahaya bagi pelajar.
Dalam pengecekan dan penyerahan sekolah di SDN Kalideres 12. Budi mengajak puluhan kepala sekolah yang diundang untuk menyisir sejumlah bangunan, dimulai dari lantai empat hingga ke lantai satu.
Segala permasalahan mulai dari listrik, tekanan air, hingga fasilitas seperti pengeras suara menjadi perhatiannya.
"Itu hanya contoh. Makanya saya ajak, supaya saat penyerahan sekolah mereka sudah tahu," katanya.
Budi berharap dengan mengajak kepala sekolah dalam penyerahan ini. Para kepala sekolah menjadi lebih kritis, mereka akan bertanya setiap ada permasalahan maupun pembangunan yang tak sesuai. "Dan saya harapkan MK mau menjaganya," ucap Budi.
PM Manager PT Adhi Karya Persada, Rijal mengatakan beberapa item di sekolah sengaja belum digunakan yang asli karena menghindari pencurian. Saat ini, lanjutnya, beberapa item kaya wastafel sengaja belum terpasang, dan beberapa keran air menggunakan plastik. "Nah nanti kalau misalnya sudah diserahkan baru kita pasang aslinya," ujar Rijal.
Rijal mengatakan, sejauh ini masih ada waktu 180 hari untuk memperbaiki bangunan bila sewaktu waktu rusak.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Kalideres 13, Yeni menilai, kegiatan membantu pihaknya dalam mengawasi proyek. Sekolah ini masuk dalam proyek renovasi berat.
Pasca menghadiri kegiatan itu, Yeni mengatakan, akan mengecek sekolahannya. Ia akan mengecek sebagai mana yang disampaikan Disdik DKI Jakarta. "Tentukan kita jadi paham. Nanti begitu ada pembangunan yang tak sesuai, kami akan laporkan ke sudin," tutupnya.
Sebelumnya awal 2019, Pemprov DKI merehab 147 sekolah di lima wilayah Jakarta dengan nilai Rp2 triliun. Renovasi kemudian dilakukan serempak mulai dari Juni hingga Desember yang terbagi dalam lima paket.
(mhd)