Marco Jelaskan Soal Pengunduran Dirinya dari TGUPP

Kamis, 12 Desember 2019 - 23:08 WIB
Marco Jelaskan Soal Pengunduran Dirinya dari TGUPP
Marco Jelaskan Soal Pengunduran Dirinya dari TGUPP
A A A
JAKARTA - Ketua Bidang Pengelolaan Pesisir Tim Gubernur Marco Kusumawijaya membenarkan kabar pengunduran dirinya dari Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Sebelumnya, kabar itu juga mencuat di media sosial (medsos).

"Tugas Komite Pesisir telah selesai, saya (Marco Kusumawijaya) non-aktif dari kegiatan di TGUPP untuk menuntaskan penulisan buku," kata Marco saat dihubungi SINDOnews, Kamis (12/12/2019).

Dia menjelaskan, tugas pokok Komite Pesisir yaitu menyiapkan langkah-langkah penghentian reklamasi telah diselesaikan pada September 2018. Tak hanya itu, kata dia, menyusun rencana wajah baru kawasan pesisir Jakarta tanpa reklamasi juga telah diselesaikan pada November 2019.

"Dengan demikian seluruh tugas pokok Komite Pesisir untuk menyusun rencana kawasan pesisir Jakarta telah selesai, dan karena ada rencana menuntaskan penulisan buku, maka disepakati untuk saya non aktif dari kegiatan di TGUPP per 1 Desember 2019," tambahnya.

Sedangkan program perbaikan kampung yang terletak di kawasan pesisir, telah berlangsung di jalan yang benar sesuai dengan yang kami percayai. Ini semua berkat kolaborasi banyak sekali teman-teman di dalam dan di luar pemerintahan.

"Tentu saja, belum semua janji tertunaikan tuntas, tapi insya Allah sudah berlangsung di jalan dan menuju ke arah yang benar, dan akan tunai tuntas pada waktunya," ujarnya mengutip ucapan Gubernur Anies Baswedan.

Dia mengatakan, dirinya tengah menulis buku soal kota-kota yang ada di Indonesia. Namun, buku itu tempat tertunda.

"Buku yang sedang saya tulis tentang kota-kota di Indonesia dan hubungannya dengan alam sebenarnya telah dmulai 7 tahun lalu, tapi sempat tertunda selama lebih dari dua tahun sejak 2016 ketika saya dan beberapa kawan terpanggil untuk masuk ke dalam politik praktis demi menghentikan penggusuran paksa dan reklamasi yang mencapai puncak brutalnya pada tahun 2016," tuturnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3920 seconds (0.1#10.140)