Jakarta Kota Kedua setelah Singapura yang Polisinya Dilengkapi Kamera Badan
A
A
A
JAKARTA - Ditlantas Polda Metro Jaya akan terus menambah kamera badan (bodycam) yang dipasang di seluruh anggota patroli jalan raya (PJR). Pemasangan kamera badan tersebut dilakukan untuk mengawasi perilaku polisi saat bertugas di lapangan.
Kota Jakarta tercatat sebagai kota kedua setelah Singapura yang menggunakan kamera badan untuk personel kepolisian. Saat ini bodycam masih dipakai oleh anggota Patroli Jalan Raya (PJR).
"Kamera ini berguna untuk mengontrol petugas yang bertugas di lapangan. Karena Interaksi dengan masyarakat akan terlihat. Kalau anggota arogan akan terekam, demikian juga kalau masyarakat yang arogan," ujar Kasie STNK Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Arif Fazlurrahman, Rabu (11/12/2019).
Kamera badan ini dilengkapi berbagai macam fitur. Seperti Global Positioning System (GPS) dan tombol darurat yang bisa digunakan oleh anggota ketika dalam keadaan genting. Kamera itu dilengkapi dengan tombol panik yang bisa digunakan untuk memberi sinyal lokasi di mana bantuan dibutuhkan.
"Bodycam ini merupakan inovasi dari Ditlantas Polda Metro Jaya, untuk melihat kegiatan dan tindakan anggota saat berada di lapangan," tegasnya. (Baca juga: Awasi Perilaku Anggota di Lapangan, Polda Metro Pasang Kamera Badan)
Dengan kamera badan ini maka setiap kegiatan anggota di lapangan akan terpantau. Kamera badan ini akan merekam semua percakapan dan aktivitas petugas saat di lapangan. Kamera badan terhubung dengan internet, sehingga aktivitas anggota polisi langsung terhubung dengan ruang kontrol TMC Ditlantas Polda Metro Jaya yang disebut back office.
"Nantinya kegiatan anggota yang direkam datanya akan langsung tersimpan di back office," tegasnya.
Menurut Arif, body camera itu telah disimulasikan untuk digunakan petugas Ditlantas Polda Metro Jaya untuk memproteksi diri. Saat ini sebanyak 16 unit sudah terpasang yang tersebar pada lima induk PJR.Alat berteknologi tinggi itu dikendalikan di ruang kontrol Ditlantas Polda Metro Jaya secara streaming atau secara langsung. “Insya Allah dalam waktu dekat ditambah 100 unit lagi," tegasnya.
Kasubdit Gakum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri menambahkan, untuk daya tahan bodycam terbilang cukup lama kamera tersebut bisa bertahan hingga delapan jam.Dengan adanya kamera pengawas itu, diharapkan ada perubahan perilaku anggota menjadi lebih tertib. Sebab kamera tubuh itu nantinya akan menjadi bukti kinerja petugas di lapangan.
Ke depannya, kamera tersebut juga akan berfungsi sebagai Electronic Traffic Law Enforcement (e-TLE) portable, sehingga seluruh kamera yang berada di jalan juga bisa digunakan untuk e-TLE.
Selain body cam, Polda Metro juga akan menambah kamera e-TLE sebanyak 45 unit yang lelangnya telah selesai dilakukan. Kemudian pada 2020, pihaknya akan menambah sebanyak 48 kamera, sehingga total menjadi 105 mata kamera untuk memantau pengendara di jalan raya pada 2020."Nanti akan ada e-TLE portabel di unit tertentu. Kami akan kembangkan ke depan untuk pelayanan lebih baik ke masyarakat," tukasnya.
Kota Jakarta tercatat sebagai kota kedua setelah Singapura yang menggunakan kamera badan untuk personel kepolisian. Saat ini bodycam masih dipakai oleh anggota Patroli Jalan Raya (PJR).
"Kamera ini berguna untuk mengontrol petugas yang bertugas di lapangan. Karena Interaksi dengan masyarakat akan terlihat. Kalau anggota arogan akan terekam, demikian juga kalau masyarakat yang arogan," ujar Kasie STNK Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Arif Fazlurrahman, Rabu (11/12/2019).
Kamera badan ini dilengkapi berbagai macam fitur. Seperti Global Positioning System (GPS) dan tombol darurat yang bisa digunakan oleh anggota ketika dalam keadaan genting. Kamera itu dilengkapi dengan tombol panik yang bisa digunakan untuk memberi sinyal lokasi di mana bantuan dibutuhkan.
"Bodycam ini merupakan inovasi dari Ditlantas Polda Metro Jaya, untuk melihat kegiatan dan tindakan anggota saat berada di lapangan," tegasnya. (Baca juga: Awasi Perilaku Anggota di Lapangan, Polda Metro Pasang Kamera Badan)
Dengan kamera badan ini maka setiap kegiatan anggota di lapangan akan terpantau. Kamera badan ini akan merekam semua percakapan dan aktivitas petugas saat di lapangan. Kamera badan terhubung dengan internet, sehingga aktivitas anggota polisi langsung terhubung dengan ruang kontrol TMC Ditlantas Polda Metro Jaya yang disebut back office.
"Nantinya kegiatan anggota yang direkam datanya akan langsung tersimpan di back office," tegasnya.
Menurut Arif, body camera itu telah disimulasikan untuk digunakan petugas Ditlantas Polda Metro Jaya untuk memproteksi diri. Saat ini sebanyak 16 unit sudah terpasang yang tersebar pada lima induk PJR.Alat berteknologi tinggi itu dikendalikan di ruang kontrol Ditlantas Polda Metro Jaya secara streaming atau secara langsung. “Insya Allah dalam waktu dekat ditambah 100 unit lagi," tegasnya.
Kasubdit Gakum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri menambahkan, untuk daya tahan bodycam terbilang cukup lama kamera tersebut bisa bertahan hingga delapan jam.Dengan adanya kamera pengawas itu, diharapkan ada perubahan perilaku anggota menjadi lebih tertib. Sebab kamera tubuh itu nantinya akan menjadi bukti kinerja petugas di lapangan.
Ke depannya, kamera tersebut juga akan berfungsi sebagai Electronic Traffic Law Enforcement (e-TLE) portable, sehingga seluruh kamera yang berada di jalan juga bisa digunakan untuk e-TLE.
Selain body cam, Polda Metro juga akan menambah kamera e-TLE sebanyak 45 unit yang lelangnya telah selesai dilakukan. Kemudian pada 2020, pihaknya akan menambah sebanyak 48 kamera, sehingga total menjadi 105 mata kamera untuk memantau pengendara di jalan raya pada 2020."Nanti akan ada e-TLE portabel di unit tertentu. Kami akan kembangkan ke depan untuk pelayanan lebih baik ke masyarakat," tukasnya.
(thm)