Jasa Marga dan Polisi Sinergi Soal Penerapan ETLE di Jalan Tol
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Jasa Marga terkait dengan penegakan hukum lalu lintas di jalan tol dengan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Kerja sama ini dilakukan di Kantor Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Selasa 3 Desember 2019 malam.
Penandatanganan itu dilakukan oleh Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani dan Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf. Kemudian, disaksikan oleh Kepala BPJT Danang Parikesit dan Anggota BPJT Koentjahjo Pamboedi.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, sinergi ini untuk meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban serta penegakan hukum lalu lintas, khususnya di jalan tol. Kerja sama ini, menurut dia, bukti konkret dari penandatanganan kerja sama yang sebelumnya telah dilakukan oleh BPJT, Direktorat Perhubungan Darat, Direktorat Bina Marga, Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) dan Korlantas Polri, 12 November 2019.
"Nanti kita akan lihat bagaimana penegakan hukum pada jalan tol dengan sistem ETLE dalam rangka meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas. Dalam penerapan ETLE ini, Standard Operating Procedure (SOP) juga sangat penting," kata Datang.
SOP tersebut nantinya diharapkan bisa digunakan untuk moda-moda transportasi lainnya. Penerapan sistem ETLE dan sistem ELectronic Registration and Identification (ERI) ini juga mendukung implementasi pembayaran tol dengan Sistem Multi Lane Free Flow ke depannya.
Pada kesempatan sama, Kombes Pol Yusuf menyampaikan, penerapan ETLE dalam satu tahun dapat menurunkan tingkat pelanggaran lalu lintas di jalan non tol hingga sebesar 27 persen di wilayah DKI Jakarta berdasarkan evaluasi kepolisian.
"Tentu saja hal ini dapat kita capai bersama dengan memperhatikan apa yang juga sudah disampaikan oleh Kepala BPJT tadi, bahwa penerapan SOP terkait dengan ETLE, khususnya yang akan diterapkan di Kawasan Jalan Tol dan Trans Jakarta akan menjadi perhatian kami," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiasi kesepakatan kerja sama yang datang dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
"Kami memang sangat mengharapkan hal ini terealisasi. Dengan dimulainya ETLE ini di jalan non tol selama setahun kemarin, jumlah pelanggaran turun sebanyak 27 persen. Kami berharap dengan ETLE yang diterapkan di jalan tol ke depannya, pengguna jalan tol juga dapat semakin tertib lalu-lintas, menurunkan tingkat kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di antaranya pelanggaran batas kecepatan, batas muatan kendaraan dan pelanggaran lainnya seperti penggunaan safety belt dan handphone saat mengemudi," tuturnya.
Penegakan hukum ETLE kerja sama Jasa Marga-Polda Metro Jaya ini awalnya akan dilakukan pada Jalan Tol wilayah hukum Polda Metro Jaya, yakni Jalan Tol Dalam Kota (ruas Cawang-Tomang-Pluit), Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Soedijatmo, Jalan Tol JORR, dan Jalan Tol Jagorawi melalui Smart CCTV yang telah dipasang. Selain itu dilengkapi juga rambu-rambu yang dipasang pada lokasi Smart CCTV tersebut.
Teknisnya, Smart CCTV akan memotret kendaaraan yang melebihi ketentuan batas kecepatan atau pelanggaran lainnya di ruas jalan tol tersebut. Lalu data hasil capture Smart CCTV yang ada di Jasa Marga akan diintegrasikan dengan database kepemilikan kendaraan yang ada pada sistem ERI dan ETLE milik Polda Metro Jaya untuk kemudian diproses sesuai ketentuan yang berlaku.
Penandatanganan itu dilakukan oleh Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani dan Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf. Kemudian, disaksikan oleh Kepala BPJT Danang Parikesit dan Anggota BPJT Koentjahjo Pamboedi.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, sinergi ini untuk meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban serta penegakan hukum lalu lintas, khususnya di jalan tol. Kerja sama ini, menurut dia, bukti konkret dari penandatanganan kerja sama yang sebelumnya telah dilakukan oleh BPJT, Direktorat Perhubungan Darat, Direktorat Bina Marga, Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) dan Korlantas Polri, 12 November 2019.
"Nanti kita akan lihat bagaimana penegakan hukum pada jalan tol dengan sistem ETLE dalam rangka meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas. Dalam penerapan ETLE ini, Standard Operating Procedure (SOP) juga sangat penting," kata Datang.
SOP tersebut nantinya diharapkan bisa digunakan untuk moda-moda transportasi lainnya. Penerapan sistem ETLE dan sistem ELectronic Registration and Identification (ERI) ini juga mendukung implementasi pembayaran tol dengan Sistem Multi Lane Free Flow ke depannya.
Pada kesempatan sama, Kombes Pol Yusuf menyampaikan, penerapan ETLE dalam satu tahun dapat menurunkan tingkat pelanggaran lalu lintas di jalan non tol hingga sebesar 27 persen di wilayah DKI Jakarta berdasarkan evaluasi kepolisian.
"Tentu saja hal ini dapat kita capai bersama dengan memperhatikan apa yang juga sudah disampaikan oleh Kepala BPJT tadi, bahwa penerapan SOP terkait dengan ETLE, khususnya yang akan diterapkan di Kawasan Jalan Tol dan Trans Jakarta akan menjadi perhatian kami," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiasi kesepakatan kerja sama yang datang dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
"Kami memang sangat mengharapkan hal ini terealisasi. Dengan dimulainya ETLE ini di jalan non tol selama setahun kemarin, jumlah pelanggaran turun sebanyak 27 persen. Kami berharap dengan ETLE yang diterapkan di jalan tol ke depannya, pengguna jalan tol juga dapat semakin tertib lalu-lintas, menurunkan tingkat kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di antaranya pelanggaran batas kecepatan, batas muatan kendaraan dan pelanggaran lainnya seperti penggunaan safety belt dan handphone saat mengemudi," tuturnya.
Penegakan hukum ETLE kerja sama Jasa Marga-Polda Metro Jaya ini awalnya akan dilakukan pada Jalan Tol wilayah hukum Polda Metro Jaya, yakni Jalan Tol Dalam Kota (ruas Cawang-Tomang-Pluit), Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Soedijatmo, Jalan Tol JORR, dan Jalan Tol Jagorawi melalui Smart CCTV yang telah dipasang. Selain itu dilengkapi juga rambu-rambu yang dipasang pada lokasi Smart CCTV tersebut.
Teknisnya, Smart CCTV akan memotret kendaaraan yang melebihi ketentuan batas kecepatan atau pelanggaran lainnya di ruas jalan tol tersebut. Lalu data hasil capture Smart CCTV yang ada di Jasa Marga akan diintegrasikan dengan database kepemilikan kendaraan yang ada pada sistem ERI dan ETLE milik Polda Metro Jaya untuk kemudian diproses sesuai ketentuan yang berlaku.
(mhd)